Ini Kinerja Abdullah Azwar Anas, Calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru

Sabtu, 07 Maret 2020 – 07:38 WIB
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meninjau Pasar dan Terminal Pariwisata Terpadu yang akan dioperasikan di Banyuwangi. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, BANYUWANGI - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan nama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, sebagai satu dari empat kandidat kepala badan otorita Ibu Kota Negara yang baru.

Selain Azwar Anas, ada juga Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Bambang Brodjonegoro dan Tumiyana.

BACA JUGA: Wajar Ada yang Menolak Ahok Jadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru

Anas sendiri masih enggan berbicara banyak soal namanya yang masuk bursa kepala badan otorita yang pembentukannnya menunggu undang-undang baru itu.

”Saya belum bisa komentar soal itu,” ujar Anas di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jumat (6/3).

BACA JUGA: Azwar Anas Gandeng BRI Garap Bisnis Startup Pertanian Banyuwangi

Anas berada di Kemendagri untuk bertemu Mendagri Tito Karnavian sebagai ketua umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh (Indonesia). Dia datang bersama sejumlah bupati yang menjadi pengurus Apkasi.

BACA JUGA: Banyuwangi Layak Jadi Pintu Masuk Sustainability Investor dunia

Anas dikenal sebagai salah seorang bupati berprestasi. Banyuwangi, daerah di ujung timur Pulau Jawa yang jauh dari pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan dahulu dikenal dengan persepsi minor, kini bertransformasi mencapai kemajuan-kemajuan terukur.

Berdasarkan data BPS, kemiskinan Banyuwangi berhasil diturunkan ke level tujuh persen dari sebelumnya selalu di atas dua digit. Pendapatan per kapita masyarakat juga melonjak jadi hampir Rp49 juta per orang per tahun, dari sebelumnya di kisaran Rp20 juta.

Kemendagri menetapkan Banyuwangi sebagai kabupaten terinovatif pada 2018 dan 2019. Banyuwangi juga menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang meraih nilai A dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP).

Anas juga menginisiasi program ”Rantang Kasih” yang mendistribusikan makanan bergizi setiap hari secara gratis kepada warga lanjut usia dan pemberian uang saku setiap hari untuk pelajar kurang mampu. Di Banyuwangi, ada program Smart Kampung yang mendorong penggunaan teknologi dalam pelayanan publik berbasis desa. Banyuwangi menjadi kabupaten pertama yang mempunyai Mall Pelayanan Publik dengan lebih dari 200 dokumen/izin di satu tempat.

Salah satu terobosannya yang juga mendapat perhatian adalah melibatkan arsitek-arsitek top nasional untuk ikut menata daerah. Termasuk menginisiasi bandara berarsitektur hijau pertama di Indonesia. Bandara itu membuka aksesabilitas Banyuwangi dari sebelumnya tak ada penerbangan hingga kini melayani 7 frekuensi rute penerbangan setiap hari.

Dia juga dikenal dengan inovasi pariwisata melalui Banyuwangi Festival, sebuah ajang atraksi wisata yang berisi ratusan event wisata berbasis rakyat setiap tahunnya. Banyuwangi Festival dimulai sejak 2012. Pengembangan pariwisata di Banyuwangi mendapat penghargaan inovasi kebijakan publik bidang pariwisata terbaik dunia dari Badan Pariwisata PBB (UNWTO).

Anas ditetapkan sebagai Marketer of the Year 2014 oleh MarkPlus Inc dan Tokoh Arsitektur Tempo dari Tempo Media Group.

Anas lahir di Banyuwangi, 6 Agustus 1973. Dia merampungkan pendidikan sarjana di Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Negeri Jakarta, serta pascasarjana di UI. Anas pernah menjadi ketua umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), salah satu badan otonom NU.

Anas menjadi salah satu bupati yang diberangkatkan untuk mendalami kebijakan publik dalam program studi singkat ilmu kepemerintahan di Harvard Kennedy School of Government dan menjadi peserta studi di The Institute of Public Administration of Canada (IPAC) di Kanada. (*/adk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler