JAKARTA - Tokoh masyarakat Minang di Jakarta, Azwar Anas meminta Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno kembali membangun sarana seni budaya di Sumbar. Menurut Azwar, sarana budaya itu bertujuan untuk membangun manusia seutuhnya.
"Salah satu penyebab keunggulan etnis Minang di zaman pergerakan, sebelum dan sesudah kemerdekaan karena sarana dan prasarana untuk aktivitas seni budaya itu melekat dengan fungsi surau. Sekarang zaman berubah, surau tidak ideal lagi dipakai untuk bersenibudaya. Karena itu Pemerintah Provinsi Sumbar sebaiknya membangun sarana tersebut secara tersendiri," kata Azwar Anas di Jakarta, Kamis (25/4).
Pembangunan yang hanya mengejar kecerdasan otak sebagaimana yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, menurut mantan Menko Kesra itu belum cukup syarat untuk menjadikan manusia seutuhnya.
"Ada hal yang lebih esensial dari sekedar kecerdasan otak, yakni manusia juga punya jiwa atau spiritual. Ini sesungguhnya yang lebih utama dalam kehidupan manusia. Jadi bukan kecerdasan otak. Makanya dalam lagu didahulukan "bangunlah jiwa, bangunlah raganya". Jadi jiwa yang harus dibangun terlebih dahulu," ujar mantan Gubernur Sumbar itu.
Seni budaya lanjutnya, merupakan aspek yang terkait langsung dengan pembangunan jiwa. "Kalau orang Minangkabau tidak lagi cerdas jiwa dan ilmu Sunnahnya, maka yang ada hanya kabau (kerbau,red). Minangnya sudah hilang," tegas Azwar Anas.
Karena begitu pentingnya masalah seni budaya ini, Azwar Anas kembali mengingatkan Gubernur Irwan Prayitno untuk membangun sarana seni budaya di Sumbar. "Tidak ada ruginya bagi Pemprov memberikan sarana dan prasarana seni budaya ke masyarakat," tambahnya.
Menurut mantan Menteri Perhubungan itu, bangsa ini tidak akan pernah bisa melakukan pembangunan yang berkelanjutan tanpa seni dan budaya. "Ini penting, budaya diciptakan bukan untuk mengunci kekuasaan Allah, tapi untuk mengingatkan keagungan Illahi," tegas Azwar Anas Dt Rajo Sulaiman. (fas/jpnn)
"Salah satu penyebab keunggulan etnis Minang di zaman pergerakan, sebelum dan sesudah kemerdekaan karena sarana dan prasarana untuk aktivitas seni budaya itu melekat dengan fungsi surau. Sekarang zaman berubah, surau tidak ideal lagi dipakai untuk bersenibudaya. Karena itu Pemerintah Provinsi Sumbar sebaiknya membangun sarana tersebut secara tersendiri," kata Azwar Anas di Jakarta, Kamis (25/4).
Pembangunan yang hanya mengejar kecerdasan otak sebagaimana yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, menurut mantan Menko Kesra itu belum cukup syarat untuk menjadikan manusia seutuhnya.
"Ada hal yang lebih esensial dari sekedar kecerdasan otak, yakni manusia juga punya jiwa atau spiritual. Ini sesungguhnya yang lebih utama dalam kehidupan manusia. Jadi bukan kecerdasan otak. Makanya dalam lagu didahulukan "bangunlah jiwa, bangunlah raganya". Jadi jiwa yang harus dibangun terlebih dahulu," ujar mantan Gubernur Sumbar itu.
Seni budaya lanjutnya, merupakan aspek yang terkait langsung dengan pembangunan jiwa. "Kalau orang Minangkabau tidak lagi cerdas jiwa dan ilmu Sunnahnya, maka yang ada hanya kabau (kerbau,red). Minangnya sudah hilang," tegas Azwar Anas.
Karena begitu pentingnya masalah seni budaya ini, Azwar Anas kembali mengingatkan Gubernur Irwan Prayitno untuk membangun sarana seni budaya di Sumbar. "Tidak ada ruginya bagi Pemprov memberikan sarana dan prasarana seni budaya ke masyarakat," tambahnya.
Menurut mantan Menteri Perhubungan itu, bangsa ini tidak akan pernah bisa melakukan pembangunan yang berkelanjutan tanpa seni dan budaya. "Ini penting, budaya diciptakan bukan untuk mengunci kekuasaan Allah, tapi untuk mengingatkan keagungan Illahi," tegas Azwar Anas Dt Rajo Sulaiman. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kwitansi Rumah Makan Dipalsukan Oknum PNS
Redaktur : Tim Redaksi