jpnn.com - JAKARTA--Keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk merampingkan posisi kabinetnya, salah satunya mengurangi jumlah wakil menteri, dianggap wajar.
Menurut Azwar Abubakar yang statusnya kini Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) demisioner, posisi wamen bisa diadakan maupun tidak, tergantung menterinya.
BACA JUGA: Sarankan 15 Lembaga Dilebur tapi KASN Harus Tetap Ada
"Kalau Pak Jokowi maunya cuma satu wamen yaitu Wamen Kementerian Luar Negeri, sah-sah saja. Yang paling utama kan menterinya," kata Azwar di kantornya, Jakarta, Rabu (22/10).
Seorang menteri, lanjutnya, harus menjadikan wamen sebagai partnernya dan bukan saingan. Sebab, posisi wamen untuk melengkapi tugas menteri. Jangan sampai wamen malah merasa di atas menteri karena lebih ahli atau pintar.
BACA JUGA: Formasi CPNS 2014 Tidak Akan Ditambah Lagi
"Wamen itu penyeimbang karenanya jangan dianggap saingan. Begitu juga wamen jangan seperti ban belakang lebih keras daripada ban depan. Harus saling mengisilah," tuturnya.
Dia mencontohkan posisi WamenPAN-RB yang sangat men-support tugas menteri. "Saya ini sangat beruntung selama memimpin KemenPAN-RB didampingi wamen yang handal. Kita bukan saingan karena saya selalu menganggap wamen adalah partner saya," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Formasi CPNS Kosong Tidak Bisa Diganti
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK: Calon Menteri yang Dicoret Orang Dekat Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi