Azzurri Layak Ditakuti

Kamis, 12 September 2013 – 10:51 WIB

jpnn.com - TURIN - "Kita telah di Brasil", "Kita terbang ke Rio", dan "Samba Italia". Begitulah headline tiga harian olahraga Italia, masing-masing La Gazzetta dello Sport, Tuttosport, sampai Corriere dello Sport, menyambut sukses Italia lolos ke putaran final Piala Dunia 2014.

Azzurri " sebutan Italia " lolos setelah menang 2-1 atas Republik Ceko di Juventus Stadium kemarin dini hari WIB (11/9). Dengan raihan 20 poin dari delapan pertandingan, Italia tak mungkin terkejar para pesaingnya di grup B seperti Bulgaria (13 poin) dan Denmark (12 poin) di dua laga tersisa.
 
Italia, bersama Belanda, sekaligus menjadi dua wakil Eropa pertama di Brasil tahun depan. Atas sukses itu, ditambah lolos tanpa terkalahkan, membuat striker Italia Mario Balotelli memberi warning kepada semua lawan di Piala Dunia tahun depan.
 
Balotelli mengatakan, Italia yang kolektor empat gelar Piala Dunia itu merupakan kekuatan yang menakutkan. "Saya pikir kami adalah salah satu favorit. Ada satu atau dua negara di atas kami. Tapi, mereka harus takut pada kami. Tak ada alasan lagi," ucap striker AC Milan itu seperti dilansir RAI Sport.
 
Balotelli menjadi aktor kemenangan Italia setelah memenangkan hadiah penalti pada menit ke-54. Penalti diberikan setelah dia dijatuhkan bek kanan Ceko Theodor Gebre Selassi. Balotelli lantas mengeksekusinya sendiri untuk memperkukuh rekor penalti seratus persen sepanjang karirnya atau 25 gol dari 25 kesempatan.
 
Gol Balotelli meningkatkan kepercayaan diri pemain Italia untuk mempertahankan keunggulan. Italia tertinggal lebih dulu oleh gol mantan striker Lazio Libor Kozak pada menit ke-19 sebelum Giorgio Chiellini menyamakan kedudukan pada menit ke-51.
 
Meski mencetak gol kemenangan, Balotelli tak terlalu puas dengan penampilannya. Striker berjuluk Super Mario itu merasa membuang banyak kesempatan. Salah satunya saat tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Ceko Petr Cech dan tendangannya yang masih mengenai mistar di babak pertama.
 
"Membuang banyak peluang adalah hal yang tak pernah terjadi sebelumnya. Saya mungkin tidak beruntung, tapi saya selalu berusaha sampai akhir laga," tuturnya.
 
Kemenangan Italia juga tak lepas dari perubahan strategi dari allenatore Cesare Prandelli saat turun minum. Prandelli mengubah skema 3-4-2-1 yang  hanya efektif dalam penguasaan bola, tapi rapuh dalam pertahanan ke 4-3-3 yang lebih balance dan ofensif di awal babak kedua.
 
"Kami tahu bisa membalikkan keadaan dan kami memperoleh hasil dari determinasi yang kami tunjukkan. Azzurri adalah sebuah tim besar dan kami tahu harus mengembangkan kualitas yang dimiliki. Kami sangat lega dan puas memastikan lolos," tutur Prandelli kepada Sky Sport Italia.
 
Pesta Italia semakin lengkap seiring torehan rekor caps Gianluigi Buffon. Kiper Italia itu mencatat caps ke-136 untuk menyamai perolehan rekor Fabio Cannavaro sebagai pemain yang paling sering mengenakan kostum Azzurrri.
 
"Saya sempat tersiksa karena tuntutan menjadikan laga ini sebagai pesta tim dan bukan hanya secara personal. Saya berterima kasih kepada semua pemain karena kini saya bisa merayakannya dengan bebas," kata Buffon yang mendedikasikan kemenangan Italia untuk dua tifosi yang meninggal dalam kecelakaan mobil saat akan menonton laga Azzurri kontra Bulgaria di Palermo (6/9). (dns/bas)

BACA JUGA: Ini Janji Rossi di MotoGP Seri San Marino

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditahan Ukraina, Hodgson Bela Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler