jpnn.com, YERUSALEM - Di tengah ketegangan yang melanda kawasan Masjid Al Aqsa, Old City, Yerusalem, seorang pemeluk Kristen berdiri di tengah ribuan umat muslim yang sedang salat Jumat di Wadi el-Joz, luar Kota Tua. Nidal Aboud namanya.
Aboud berdiri di tengah salah satu saf jemaah salat Jumat (21/7) siang itu. Ya, saat jemaah lainnya rukuk dan sujud, Aboud tetap berdiri, membuat tanda salib. Saat jemaah melafazkan allahuakbar, Aboud diam.
BACA JUGA: Zionis Israel Berulah, Organisasi Sayap PDIP Marah
Dia tampak khusyuk membaca bible. Kalung salib menggantung di lehernya. Dia tampak sangat menghormati jemaah menunaikan salat Jumat.
Aboud adalah seorang warga Palestina berusia 24 tahun. Dia mengaku baru pertama kali ikut bergabung dengan umat muslim yang sedang menunaikan salat.
BACA JUGA: Israel Betindak Brutal ke Muslim Palestina, Politikus Partai Kakbah Marah
"Saya bermimpi sejak kecil ingin menyebarkan cinta di dunia. Saya ingin menanam kasih di hati setiap orang," ujar Aboud kepada CNN.
Sebelum bergabung dengan jemaah salat Jumat siang itu, Aboud mengaku meminta izin terlebih dahulu.
BACA JUGA: Dorong Sidang PBB untuk Akhiri Kekejaman di Masjid Al Aqsa
Dia tahu, akan terkesan aneh, saat seorang dengan bible dan salib berdiri di tengah jemaah salat Jumat.
"Saya mendapat jawaban yang menyentuh hati saya. Mereka meminta saya untuk berdiri di samping mereka. Motivasi saya melakukan ini adalah solidaritas untuk saudara muslim. Kami melawan pendudukan Israel dan kebijakan keamanan mereka atas tempat suci, entah itu masjid atau gereja," ucap Aboud.
Dia menegaskan akan terus menentang kebijakan Israel yang memeriksa umat yang akan memasuki Old City.
"Saya mengimbau semua umat Kristen untuk bersatu dengan muslim melawan ketidakadilan ini," tandasnya. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Simak! Pernyataan Keras Jokowi soal Insiden di Masjid Al Aqsa
Redaktur & Reporter : Adek