jpnn.com, JAKARTA - Terdakwa kasus korupsi timah, Harvey Moeis membacakan pleidoi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (18/12).
Dia merasa setelah adanya kasus tersebut dirinya menjadi lebih dekat dengan Tuhan.
BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Harvey Moeis Dituntut 12 Tahun Penjara, Dinar Candy Bakal Setia
Di depan majelis hakim, Harvey Moeis juga menilai dukungan istrinya, Sandra Dewi menjadi sangat penting.
"Istri saya, Sandra Dewi, ketika dia difitnah, dihujat, dicaci maki, kehilangan nama baik, karier, pekerjaan, diparadekan untuk kepentingan publisitas kasus ini, dia sebetulnya punya akses langsung berbicara ke publik untuk melawan," kata Harvey Moeis.
BACA JUGA: Harvey Moeis Dituntut 12 Tahun Penjara, Ini Hal yang Memberatkan
"Namun, dia memilih diam karena diajarkan di agama kami, ketika ada kekuatan besar yang sedang menindas kita, maka yang kami harus lakukan adalah diam,” sambungnya.
Harvey Moeis lantas memberikan pesan untuk sang istri, Sandra Dewi.
BACA JUGA: Selain Dituntut 12 Tahun Penjara, Harvey Moeis Juga Harus Ganti Rugi Rp210 Miliar
Dia juga menceritakan momen yang sudah dilewatinya ketika merajut rumah tangga.
“Sekarang kita susah lagi dan kamu tidak bersungut-sungut, tidak pernah mengeluh, tidak pernah menyalahkan keadaan dan bahkan menjadi pilar penyangga keluarga kita," jelasnya.
Selain itu, Harvey Moeis juga menitipkan anak-anak kepada Sandra Dewi.
Dia merasa bersalah tidak bisa mendampingi tumbuh kembang sang buah hati.
"Titip anak-anak, jangan lupa berdoa setiap hari biar papa wamilnya cepet selesai. Suami-suami dan bapak-bapak di luar sana, bersyukurlah ditelepon istri atau ditelepon anak disuruh cepat pulang, ternyata itu priceless,” ucap Harvey Moeis.
“Anak-anakku, Rafa dan Mika, papa bukan koruptor. Apa pun yang orang katakan dan tuliskan sekarang atau nanti, jangan pernah berpikir kalau kalian pernah menikmati uang hasil korupsi. Hanya Tuhan yang tahu dan waktu akan membuktikan bahwa tidak ada setitik pun pikiran papa untuk mengambil hal yang bukan hak papa, apalagi mengorbankan rakyat demi harta,” tutupnya. (mcr8/jpnn)
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Kenny Kurnia Putra