Bachtiar Ali: Jangan Bermimpi Mengubah Pancasila

Minggu, 01 Mei 2016 – 22:49 WIB
Ketua Fraksi Nasdem di MPR, Bachtiar Ali (kedua kanan) saat Sosialisasi 4 Pilar MPR di hadapan ribuan orang yang memadati lapangan Sulit Air, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Sabtu (30/4). FOTO: Humas MPR RI for JPNN.com

jpnn.com - SOLOK – Ketua Fraksi Nasdem di MPR, Bachtiar Ali, di hadapan ribuan orang yang memadati lapangan Sulit Air, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Sabtu (30/4), saat Sosialisasi 4 Pilar MPR, mengutip pedoman orang Minang yang mengatakan, adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.

Menurut Bachtiar Ali, pedoman itu ditambah dengan mengatakan Pancasila Basandi Kitabullah. Pakar komunikasi itu berani mengatakan demikian sebab dalam Pancasila ada Sila I yang berbunyi” Ketuhanan Yang Maha Esa.”

BACA JUGA: Serikat Buruh: PP Pengupahan Tabrak Undang-undang

Dia mengajak masyarakat untuk tidak ragu-ragu lagi pada Pancasila. Da pun mengatakan jangan bermimpi untuk mengubah Pancasila.

Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia menurut Bachtiar Ali adalah bangsa yang dimiliki oleh banyak suku dan etnis.

BACA JUGA: Risma Banggakan Taman Harmoni, Ini Janji dari Megawati

Ia menegaskan Indonesia berbeda dengan Malaysia yang diperuntukkan bagi orang Melayu dan Islam. Dalam soal bahasa Indonesia, bangsa ini sepakat menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bahasa persatuan sudah digagas oleh kaum muda sejak tahun 1928.

Bachtiar Ali bangga dengan kaum muda memilih bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia. Padahal pada waktu itu para kaum muda terpelajar itu mayoritas menggunakan bahasa Belanda.

BACA JUGA: Waduh! Kata Pak Jokowi Masih Ada 4 WNI Disandera Abu Sayyaf

Bahasa Melayu dipilih sebagai bahasa lingua franca, bahasa pergaulan di wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan maka bangsa ini bisa menjadi kompak. Ia membandingkan dengan Belgia yang memiliki banyak bahasa sehingga di antara mereka rawan dengan perpecahan. “Mereka tak punya bahasa persatuan," ujarnya.

Dalam soal UUD NRI Tahun 1945, Bachtiar Ali menuturkan bahwa konstitusi boleh diamandemen namun Pembukaan UUD tak boleh diubah sebab merupakan ruh bangsa. Ia juga bangga dengan konstitusi ini sebab dalam soal hak asasi manusia, kita lebih dulu dengan bangsa lain.(Adv/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Pastikan 10 WNI Tiba Tengah Malam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler