PANGKALPINANG - Cuaca ekstrim yang salah satunya disebabkan oleh badai tropis Narella di Samudera Hindia, kian menjauh dari perairan Indonesia. Sehingga cuaca ekstrim yang sebelumnya terjadi semakin melemah, namun masyarakat diminta terus waspada menghadapi hal tersebut.
Hal ini dikatakan Koordinator Analisa dan Prakiraan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang, Slamet Supriyadi kepada Babel Pos (Grup JPNN). Dikatakannya badai tropis narella berakibat pada masyarakat di daratan dengan adanya angin kencang. Pantauan terakhir pihaknya, kecepatan angin mencapai 32 km/jam.
"Untuk di daratan yang membahayakan hanya dari segi angin kencangnya saja, namun di seluruh perairan Pulau Bangka Belitung gelombang mencapai 3 hingga 4 meter akibat badai yang terjadi di Selatan Pulau Jawa tersebut," terang Slamet.
Namun demikian, meskipun badai tersebut masih aktif menurut prakiraan pihaknya kekuatan yang ditimbulkan dari badai itu semakin melemah. Selain itu juga, badai yang diperkirakaan beberapa hari kedepan masih akan terjadi semakin menjauh dari Khatulistiwa.
Pihaknya sendiri tidak bosan memberikan imbauan kepada masyarakat akan cuaca ekstrim yang ditakutkan akan terjadi. Apalagi kepada mereka yang beraktifitas di perairan selain mereka yang berada di daratan. "Kepada masyarakat yang ke laut, ABK Kapal, nelayan, harus terus memantau tinggi gelombang hingga tanggal 16 nanti atau hingga badai Narella jauhi Khatulistiwa. Pasalnya, kita prakirakan akan relatif lebih tinggi gelombang yang akan terjadi kedepan," tukasnya. (tob)
Hal ini dikatakan Koordinator Analisa dan Prakiraan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang, Slamet Supriyadi kepada Babel Pos (Grup JPNN). Dikatakannya badai tropis narella berakibat pada masyarakat di daratan dengan adanya angin kencang. Pantauan terakhir pihaknya, kecepatan angin mencapai 32 km/jam.
"Untuk di daratan yang membahayakan hanya dari segi angin kencangnya saja, namun di seluruh perairan Pulau Bangka Belitung gelombang mencapai 3 hingga 4 meter akibat badai yang terjadi di Selatan Pulau Jawa tersebut," terang Slamet.
Namun demikian, meskipun badai tersebut masih aktif menurut prakiraan pihaknya kekuatan yang ditimbulkan dari badai itu semakin melemah. Selain itu juga, badai yang diperkirakaan beberapa hari kedepan masih akan terjadi semakin menjauh dari Khatulistiwa.
Pihaknya sendiri tidak bosan memberikan imbauan kepada masyarakat akan cuaca ekstrim yang ditakutkan akan terjadi. Apalagi kepada mereka yang beraktifitas di perairan selain mereka yang berada di daratan. "Kepada masyarakat yang ke laut, ABK Kapal, nelayan, harus terus memantau tinggi gelombang hingga tanggal 16 nanti atau hingga badai Narella jauhi Khatulistiwa. Pasalnya, kita prakirakan akan relatif lebih tinggi gelombang yang akan terjadi kedepan," tukasnya. (tob)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembuatan E-KTP Masih Gratis
Redaktur : Tim Redaksi