Badan Pangan Singapura Menilai Produk Unggas Indonesia Layak Ekspor

Jumat, 24 Juni 2022 – 10:28 WIB
Senior Director Joint Operations Division SFA atau Badan Pangan Singapura Dr Abdul Jalil Abdul Kadir (kiri) dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah di Kantor Kementerian Pertanian, Kamis (23/6). Foto: Dokumentasi Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Tim Singapore Food Agency (SFA) atau Badan Pangan Singapura  telah selesai melakukan country level audit kepada Indonesia untuk persiapan ekspor unggas dan produk turunannya dari Indonesia ke Singapura.

Senior Director Joint Operations Division Singapore Food Agency Dr Abdul Jalil Abdul Kadir menyampaikan Indonesia terbukti mempunyai keamanan pangan dan kontrol yang cukup baik untuk dapat melakukan ekspor ke Singapura.

BACA JUGA: Kementan Pastikan Bangkai Domba di Sungai Serang Semarang Negatif PMK

“Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada tim dari Indonesia, dan juga tim dari Singapura yang telah bekerja keras di lapangan, sehingga hasil audit ini dapat maksimal," ungkapnya dalam acara Closing Meeting Audit Country Level SFA yang dilaksanakan di kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Kamis (23/6).

Abdul Jalil juga menyampaikan apresiasinya kepada PT Charoen Phokpand Indonesia dan PT Japfa Comfeed Indonesia sebagai dua perusahaan yang telah diaudit karena telah memenuhi kelengkapan data yang diminta SFA.

BACA JUGA: Selamat, Kementan Raih Rekor Muri untuk 3 Kategori Sekaligus

“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada kedua perusahaan yang telah membuktikan kelayakan produk ekspor mereka untuk Singapura,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah menyampaikan harapan besar agar produk unggas Indonesia dapat masuk ke pasar Singapura dalam waktu dekat.

BACA JUGA: Mendag Zulkifli Hasan Kunjungi Kantor Kementan, Bahas Apa?

“Saya berharap dalam waktu dekat, targetnya adalah pada akhir bulan ini, produk unggas Indonesia dapat masuk ke Singapura," harap Nasrullah.

Menurutnya, hal ini merupakan bentuk kerja sama antara Indonesia dan Singapura sebagai negara anggota ASEAN untuk saling membantu mengatasi krisis pangan di Asia.

Nasrullah meyakini kerja sama perdagangan ini akan membuka peluang yang positif bagi Indonesia untuk dapat meluaskan pasar ke negara Asia lainnya.

Sebagai informasi, proses pembukaan akses pasar produk unggas dari Indonesia ke Singapura sudah dimulai sejak 2018 dan sudah mampu menembus ekspor produk telur asin ke pasar Singapura.

Namun khusus untuk unggas dan produk turunannya lainnya masih belum terdaftar sebagai negara yang dapat mengekspor ke Singapura.

Karena itu, Country Level Audit ini merupakan satu langkah maju untuk meluaskan pasar produk unggas Indonesia ke Singapura.

Saat ini, komoditi unggas Indonesia sudah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan rencana produksi 2022 mencapai 3.884.799 ton untuk daging ayam dan 5.925.386 ton untuk telur.

Menurut Nasrullah, kondisi surplus ini menjadi modal bagi Indonesia untuk mempromosikan produknya ke luar negeri, terutama dengan jaminan Kesehatan hewan dan jaminan pangan sesuai standar internasional.

Pada kesempatan tersebut, Indonesia dan Singapura telah mencapai kesepakatan dalam upaya pemenuhan terhadap semua persyaratan kesehatan hewan (veterinary condition) yang nantinya akan dituangkan dalam Sertifikat Veteriner sebagai persyaratan ekspor ke Singapura.

Hal tersebut untuk memastikan jaminan kesehatan hewan dan keamanan pangan pada setiap produk yang akan diekspor.

Sebagai tindak lanjut audit country level ini, pihak Indonesia telah menyerahkan aplikasi dari 12 pelaku usaha yang siap untuk masuk ke tahap akreditasi oleh SFA.

“Kami berharap proses akreditasi ini bisa berjalan secepatnya, sehingga ekspor segera bisa dilaksanakan pada akhir bulan ini,” ucap Dirjen Nasrullah.

Dia pun berharap ini merupakan langkah awal yang baik untuk kerja sama antara Indonesia dan Singapura, terutama Indonesia dapat membantu dalam upaya pemenuhan permintaan produk peternakan bagi seluruh warga Singapura. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler