Badan Pengusahaan Akui Luas Lahan Tidur di Batam Bertambah

Senin, 19 November 2018 – 20:56 WIB
Lahan tidur di Kota Batam, Kepri, makin bertambah. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam mengatakan luas lahan tidur di Kota Batam mengalami peningkatan per 1 November 2018. Peningkatan ini diketahui setelah BP melakukan survey beberapa waktu lalu.

Peningkatan luas lahan tidur ini juga lumayan tinggi. Yakni dari sebelumnya 7.700 hektar, sekarang menjadi 8.087,70 hektare.

BACA JUGA: Indef: Seharusnya Batam Bisa Lebih Hebat dari Daerah Lain

“Setelah dievaluasi, ternyata jumlah lahannya (lahan tidur,red) makin banyak. Kami tetap memanggil pemiliknya tapi tidak seperti dulu yang bombastis melalui media,” kata Kepala Bidang Evaluasi Lahan dan Bangunan BP Batam Harry Prasetyo Utomo, Rabu (14/11).

Saat ini lahan tidur seluas 8.087,70 hektar tersebut ada di 2.809 lokasi. BP sudah memanggil pemilik dari 211 lokasi dengan luas lahan mencapai 1.799,24 hektar. Dan yang akan dipanggil mencapai 2.598 lokasi dengan luas lahan 6.288,46 hektar.

BACA JUGA: Pria Penjual Istri dan Adik Ipar Itu Juga Cabuli Putrinya

“Ada juga lahan yang sudah dibangun di 83 lokasi dengan luas 463,68 hektar,” ungkapnya.

Saat ini, BP sudah memetakan sejumlah titik lahan tidur di daerah Batamcentre, Kabil dan Tanjunguncang. Dalam waktu dekat, pemiliknya akan dipanggil.

BACA JUGA: Kepala Syahbandar Pos Pelabuhan Pulau Sambu Terjaring OTT

Di Batamcentre Core atau kawasan sekitar pusat pemerintahan ada 17 titik.

“Ada 17 titik di Batamcentre Core. Dan dulu pernah kami batalkan lahannya milik seseorang berinisial R. Apakah setelah kami kembalikan, lahan tersebut dibangun kembali, silahkan dicek,” paparnya.

Di Batamcetre ada enam titik. Sedangkan di Kabil ada 11 titik. Dan di Tanjunguncang ada 12 titik.

“Kami sudah identifikasi berkas mereka lengkap. Sedangkan yang lain tengah melengkapi. Kami tetap kerja dan akan kami panggil,” janjinya.

Sedangkan Deputi III BP Batam Dwianto Eko Winaryo mengatakan evaluasi lahan tidur terus berjalan. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan penggunaan lahan di Batam agar bisa dimanfaatkan secara ekonomis.

“Lahan di Batam hampir tak ada yang kosong. 95 persen sudah dialokasikan. Kami tidak ingin gegabah mengalokasikan sisa lahan karena belum terdigitalisasi semua. Nanti bisa terjadi tumpang tindih lahan lagi,” pungkasnya.(leo)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah 6 Tahun Ditemukan Tewas Tenggelam di Sumur Warga


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler