MITOS berkembang bahwa olahraga efektif mendongkrak performa seksual. Sebenarnya, itu bukan mitos karena tubuh membutuhkan olahraga dan asupan makanan yang bergizi utamanya untuk memenuhi kebutuhan di ranjang.
Tentunya, banyak pilar yang memengaruhi kehidupan seksual pasangan. Beberapa di antaranya meliputi sektor psikologis, yakni komunikasi dan saling percaya. Pilar penting yang tidak berkaitan dengan urusan hati, yakni fisik.
Tubuh bugar dan stamina prima juga memegang peran penting dalam hubungan yang memuaskan. "Sebab, begini, gangguan fungsi seksual adalah cermin dari kondisi tubuh yang tidak sehat.Itu berlaku bagi perempuan maupun laki-laki.Terutama kalau sektor psikologisnya bagus" kata Seksolog, Susanto Suryaatmaja.
Meski pasangan saling cinta, komunikasi oke,tetapi kalau badan lelah, ya sulit bercinta secara optimal,î imbuhnya.Ada dua kondisi saat tubuh berpeluang menjadi penghalang aksi panas di tempat tidur. Yang pertama adalah kelelahan akibat aktivitas sehari-hari yang menumpuk. Satu lagi adalah sistem tubuh yang terganggu akibat penyakit-penyakit metabolis.
Misalnya, diabetes, asam urat, dan kolesterol tinggi.Kelelahan dan penyakit metabolis, lagi-lagi,berkaitan dengan gaya hidup. Banyak bekerja,stres, hingga tidak punya waktu untuk gerak badan. Kondisi tersebut diperparah konsumsi makanan tinggi kalori yang menjadi pilihan karena praktis. îPadahal, tiap hari tubuh harus membuang sekitar 300 kalori agar tetap sehat,jelas Susanto. Masalah-masalah itu, kata Susanto, sangat mudah diatasi dengan olahraga teratur.
Selain membuang kalori berlebih, gerak badan tubuh akan melepaskan endorfi n. Kondisi itu membuat tubuh nyaman, peredaran darah lancar, dan elastisitas pembuluh darah lebih baik. Efeknya,kinerja otot-otot tubuh meningkat. Termasuk otot di bagian alat vital. "Bagi laki-laki, kualitas ereksi lebih bagus. Bagi perempuan, otot-otot di sekitar Miss V bisa berkontraksi lebih kuat," jelas Susanto.
"Secara otomatis, hal tersebut akan meningkatkan kualitas hubungan. Oya, olahraga juga membuat stamina lebih prima. Berasyik-asyik dengan suami pun bisa lebih lama," imbuh spesialis andrologi RSUD dr Soetomo itu.
Susanto menyebut dua jenis olahraga. Pertama, yang bersifat statis, seperti angkat beban dan senam lantai. Kedua, yang bersifat dinamis (seluruh tubuh bergerak). Misalnya lari, treadmill, bersepeda, berenang, dan olahraga-olahraga permainan.
Untuk membakar kalori, lebih bagus lakukan yang aerobik atau bersifat dinamis. Misalnya, lari. Lakukan setengah hingga sejam tiap hari. Kalau hobi badminton, ya lakukan secukupnya, tutur Susanto. Pilih yang sesuai dengan hobi supaya termotivasi dan selalu lakukan dengan senang, tambah dokter 61 tahun tersebut.
Tidak ada salahnya tetap berolahraga yang bersifat statis. Sebab, itu sangat berguna untuk pembentukan otot-otot. Termasuk otot di sekitar organ vital. Olahraga statis juga membentuk perut, bokong, serta dada. Jika empat latihan itu rajin dilakukan, badan akan semakin indah.
Kepercayaan diri beraksi di depan pasangan pun meningkat. Kalau mau persentase, aerobiknya 75 persen dan sisanya pembentukan, terang Susanto.Pada banyak kasus, setelah berolahraga, tubuh justru sangat lelah dan tidak bisa mengeluarkan performa seks yang bagus.
"Tetapi, rasa lelah tersebut hanya bertahan beberapa jam. Jika otot-otot pulih,stamina hasil olah tubuh justru meningkat. Ya, jangan langsung bermesraan setelah berolahraga. Pasti capek lah. Beri jeda setengah hari. Setelah itu, malam pasti kuat berlama-lama," tutur Susanto. (na/c12/any/ce2)
Tentunya, banyak pilar yang memengaruhi kehidupan seksual pasangan. Beberapa di antaranya meliputi sektor psikologis, yakni komunikasi dan saling percaya. Pilar penting yang tidak berkaitan dengan urusan hati, yakni fisik.
Tubuh bugar dan stamina prima juga memegang peran penting dalam hubungan yang memuaskan. "Sebab, begini, gangguan fungsi seksual adalah cermin dari kondisi tubuh yang tidak sehat.Itu berlaku bagi perempuan maupun laki-laki.Terutama kalau sektor psikologisnya bagus" kata Seksolog, Susanto Suryaatmaja.
Meski pasangan saling cinta, komunikasi oke,tetapi kalau badan lelah, ya sulit bercinta secara optimal,î imbuhnya.Ada dua kondisi saat tubuh berpeluang menjadi penghalang aksi panas di tempat tidur. Yang pertama adalah kelelahan akibat aktivitas sehari-hari yang menumpuk. Satu lagi adalah sistem tubuh yang terganggu akibat penyakit-penyakit metabolis.
Misalnya, diabetes, asam urat, dan kolesterol tinggi.Kelelahan dan penyakit metabolis, lagi-lagi,berkaitan dengan gaya hidup. Banyak bekerja,stres, hingga tidak punya waktu untuk gerak badan. Kondisi tersebut diperparah konsumsi makanan tinggi kalori yang menjadi pilihan karena praktis. îPadahal, tiap hari tubuh harus membuang sekitar 300 kalori agar tetap sehat,jelas Susanto. Masalah-masalah itu, kata Susanto, sangat mudah diatasi dengan olahraga teratur.
Selain membuang kalori berlebih, gerak badan tubuh akan melepaskan endorfi n. Kondisi itu membuat tubuh nyaman, peredaran darah lancar, dan elastisitas pembuluh darah lebih baik. Efeknya,kinerja otot-otot tubuh meningkat. Termasuk otot di bagian alat vital. "Bagi laki-laki, kualitas ereksi lebih bagus. Bagi perempuan, otot-otot di sekitar Miss V bisa berkontraksi lebih kuat," jelas Susanto.
"Secara otomatis, hal tersebut akan meningkatkan kualitas hubungan. Oya, olahraga juga membuat stamina lebih prima. Berasyik-asyik dengan suami pun bisa lebih lama," imbuh spesialis andrologi RSUD dr Soetomo itu.
Susanto menyebut dua jenis olahraga. Pertama, yang bersifat statis, seperti angkat beban dan senam lantai. Kedua, yang bersifat dinamis (seluruh tubuh bergerak). Misalnya lari, treadmill, bersepeda, berenang, dan olahraga-olahraga permainan.
Untuk membakar kalori, lebih bagus lakukan yang aerobik atau bersifat dinamis. Misalnya, lari. Lakukan setengah hingga sejam tiap hari. Kalau hobi badminton, ya lakukan secukupnya, tutur Susanto. Pilih yang sesuai dengan hobi supaya termotivasi dan selalu lakukan dengan senang, tambah dokter 61 tahun tersebut.
Tidak ada salahnya tetap berolahraga yang bersifat statis. Sebab, itu sangat berguna untuk pembentukan otot-otot. Termasuk otot di sekitar organ vital. Olahraga statis juga membentuk perut, bokong, serta dada. Jika empat latihan itu rajin dilakukan, badan akan semakin indah.
Kepercayaan diri beraksi di depan pasangan pun meningkat. Kalau mau persentase, aerobiknya 75 persen dan sisanya pembentukan, terang Susanto.Pada banyak kasus, setelah berolahraga, tubuh justru sangat lelah dan tidak bisa mengeluarkan performa seks yang bagus.
"Tetapi, rasa lelah tersebut hanya bertahan beberapa jam. Jika otot-otot pulih,stamina hasil olah tubuh justru meningkat. Ya, jangan langsung bermesraan setelah berolahraga. Pasti capek lah. Beri jeda setengah hari. Setelah itu, malam pasti kuat berlama-lama," tutur Susanto. (na/c12/any/ce2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada Garam Berlebih Dalam Makanan Anak
Redaktur : Tim Redaksi