Badan Usaha Milik Desa Diharapkan jadi Penopang Ekonomi Nasional

Rabu, 17 Mei 2023 – 16:18 WIB
Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar alias Gus Muhaimin saat menjadi pembicara dalam Diskusi BUMDes Inspiratif "Mbangun Deso Ngrumat Wargo" di Kampung Mataraman, Panggungharjo, Bantul, Yogyakarta, Selasa (16/5). Foto: Humas Kemendes PDTT

jpnn.com, YOGYAKARTA - Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar menyampaikan pemerintah terus meningkatkan potensi desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) yang diharapkan jadi penopang ekonomi nasional.

Wujud dukungan tersebut, di antaranya melalui dana desa untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.

BACA JUGA: Generasi Muda dan Karang Taruna Sebagai Lokomotif Membangun Desa

Hal itu disampaikan Gus Muhaimin yang akrab disapa dalam 'Bincang BUM Desa Inspiratif' yang digelar Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) di Kampung Mataraman, Bantul, Yogyakarta, Selasa (16/5).

“Kita telah membuat sejarah, yaitu dana desa telah mengubah wajah kepemimpinan desa dan partisipasi pembangunannya betul-betul dahsyat. Lompatannya luar biasa. Banyak efektivitas penggunaan APBN melalui dana desa,” kata Gus Muhaimin.

BACA JUGA: Kunjungi Halmahera Barat, Sekjen Kemendes PDTT Beber Kunci Sukses Membangun Desa

Pria yang sekarang menjabat Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berharap momentum capaian dapat saat ini terus dijaga agar kesempatan penggunaan dana desa tidak terlewatkan di masa yang akan datang.

Harapannya agar dana desa pada tahun mendatang anggarannya dapat ditambah.

“Target kami 2024 ke depan, minimal satu desa bukan hanya satu miliar tetapi bisa sampai lima miliar. Sudah kita hitung semua, alokasi APBN kita memungkinkan,” ungkap Gus Muhaimin.

Terkait pemanfaatannya, Gus Muhaimin menjabarkan bahwa separuh dari dana desa bisa digunakan untuk ekonomi produktif, baik wisata desa, kebutuhan konsumsi, hingga produktivitas pangan.

Tujuannya agar BUM Desa bisa semakin berkembang dan menjadi holding nasional yang besar dan mampu menopang ekonomi nasional.

“Supaya Indonesia dapat membangun dari bawah, yakni dari desa,” tegasnya.

Sejak tahun pertama hingga saat ini, dana desa telah menghasilkan beragam capaian output, berupa infrastruktur yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup di desa.

Infrastruktur yang menunjang aktivitas ekonomi masyarakat berupa 311.656 kilometer jalan desa, 1.602.227 meter jembatan, 12.297 pasar desa, 42.370 kegiatan BUM Desa, 7.420 unit tambatan perahu, 5.413 unit embung, 572.812 unit irigasi, dan 249.415 unit penahan tanah.

Pemanfaatan dana desa juga digunakan untuk menunjang kualitas hidup masyarakat desa.

Fasilitas itu di antaranya 29.430 unit sarana olah raga, 1.502.631 unit air bersih, 444.465 unit MCK, 14.462 unit polindes, 45.827.627 meter drainase, 66.727 kegiatan PAUD, 42.388 unit posyandu, dab 76.669 unit sumur.

Dana desa juga berperan dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional saat pandemi Covid-19.

Khusus untuk pemanfaatan Dana Desa 2022, peruntukannya diprioritaskan untuk program perlindungan sosial berupa bantuan langsung tunai desa paling sedikit 40 persen.

Selanjutnya, program ketahanan pangan dan hewani paling sedikit 20 persen, dukungan pendanaan penanganan Covid-2019 paling sedikit 8 persen dari alokasi Dana Desa setiap desa dan program sektor prioritas lainnya.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini menambahkan setelah BUM Desa berbadan hukum, maka pihaknya melakukan pendampingan dan penguatan terhadap kelembagaan ekonomi yang ada di desa.

“Saat ini BUM Desa sudah masuk OSS sehingga nanti ketika bekerja sama dengan pihak lain bisa lebih kuat. Kami juga kolaborasi dengan berbagai pihak dengan tujuan menguatkan BUM Desa. Misal kerja sama dengan PUPR agar kegiatan PUPR bisa dikelola BUMDes,” papar Harlina.

Kemendes PDTT juga bekerja sama dengan Kementerian ESDM sehingga diharapkan segala bentuk bantuan dan kegiatan dari kementerian dapat dikelola setelahnya oleh BUM Desa.

Hingga 1 Februari 2023 telah tercatat perkembangan BUM Desa yang signifikan.

Jumlah desa yang memiliki BUM Desa meningkat hingga 32,29 persen dari 4 tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 43.339 BUM Desa menjadi 57.288 BUM Desa.

Terdapat 12.296 BUM Desa berbadan hukum dengan modal awal Rp 1,76 triliun, aset kini Rp 178,57 miliar, dan omzet setahun lalu Rp 90,26 miliar.

Terdapat 173 BUM Desa Bersama berbadan hukum, dengan modal awal Rp343,75 miliar, asset kini Rp8,54 miliar, dan omzet setahun lalu Rp 12,67 miliar

Terdapat 763 BUM Desa Bersama LKD berbadan hukum, dengan modal awal Rp3,33 triliun, asset kini Rp125,56 miliar, serta omzet setahun lalu Rp 46,6 miliar.

Dalam kelembagaan ini, peran kelompok pemanfaat pinjaman dana bergulir sangat penting yakni Kelompok SPP yang anggotanya para ibu-ibu dalam kategori keluarga miskin. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler