Bagaimana Jika Setiap Hotel di Jogja Sedia Kondom?

Sabtu, 31 Desember 2016 – 22:00 WIB
Papan penunjuk arah di tengah Kota Jogja. Foto: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

jpnn.com - JPNN.Com - Pemberitaan di Yogyakarta sedang diramaikan oleh polemik tentang kondom. Polemik itu muncul seiring usulan agar hotel-hotel di Kota Budaya itu menyediakan kondom untuk menekan pertumbuhan angka penderita HIV/AIDS.

Ide itu memang pernah muncul. Namun, kini wacana serupa dilontarkan lagi oleh Kepala Bidang Pelayanan Medis RS Grhsia Pakem Akhmad Akhadi.

BACA JUGA: Kondom Laris Manis Jelang Tahun Baru, Nih Datanya

Sebagaimana diberitakan Jawa Pos Radar Jogja, melihat tren peningkatan kasus HIV/AIDS di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama 2015-2016 yang mencapai lebih dari seratus persen. Data Dinas Kesehatan DIJ menunjukkan, pada 2015 tercatat 262 kasus HIV dan 92 AIDS. Angkanya melonjak pada 2016 menjadi 662 terinfeksi HIV dan 313 AIDS.

Akhadi mengatakan, kondom masih efektif mencegah penularan HIV/AIDS meskipun banyak orang yang meragukan. “Hingga saat ini, kondom masih menjadi salah satu media yang dapat mencegah berpindahnya virus HIV/AIDS saat hubungan seksual,” ujarnya.

BACA JUGA: Hayo Ketahuan, Mau Beli Peralatan Karaoke Pakai APBD

Dia lantas mencontohkan Papua Nugini. Di negeri sebelah timur Provinsi Papua itu, setiap hotel menyediakan kondom. Bahkan  pembungkus kondomnya bergambar bendera negara yang beribu kota di Port Moresby itu.

“Mereka menggunakan cara itu sebagai langkah pencegahan. Dan memandang perlu adanya penyediaan kondom di sektor wisata,” ucap Akhadi.

BACA JUGA: Ke Bantul? Ciciplah Nasi Bledag dan Ingkung Sambel Suro

Di sisi lain, hasil data yang dihimpun Dinas Kesehatan DIY mengisyaratkan dua hal. Pertama, ada kemungkinan jumlah kasus memang bertambah. Kedua, meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri.

Ide menyediakan kondom di hotel-hotel itu sebatas salah satu upaya preventif penularan virus HIV/AIDS. DIY sebagai daerah tujuan wisata pun berpotensi sebagai salah satu lokasi penyebaran HIV/AIDS. Apalagi, destinasi yang menyediakan paket wisata lengkap dengan penjaja seks. Hal itu pun sudah menjadi rahasia umum.

Menanggapi ide itu, Wakil Gubernur DIY Paku Alam (PA) X menyatakan, jika nantinya terealisasi, penyediaan kondom tak serta-merta dilakukan secara vulgar. Menurutnya, hotel menyediakan kondom atas dasar permintaan tamu.

Konsumen pun bisa memesannya dengan menghubungi pihak hotel. Hal itu agar tak menimbulkan gejolak dan persoalan lain. Apalagi sampai salah sasaran. Misalnya, diakses oleh anak-anak yang belum cukup umur.

“Itu, kan masih wacana. Masih sebatas ide,” ujar PA X yang juga ketua Komisi Penanggulangan AIDS DIY itu.

Bahkan, lanjut PA X, sebagaian masyarakat DIY masih menganggap tabu hal-hal seperti itu. Kendati demikian, PA X tak ingin hal yang dianggap tabu justru menjadi bumerang bagi masyarakat. Yakni terinfeksi HIV/AIDS akibat ketidaktahuan.(dya/yog/ong/jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Surat Undangan Sudah Gunakan Bawono, Bukan Buwono


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler