jpnn.com - Salah satu hal yang menyenangkan sekaligus ditunggu-tunggu saat sudah lulus dari institusi pendidikan adalah reuni. Selain menyambut tali silaturahmi, pertemuan itu juga menjadi ajang sharing terhadap banyak hal. Mulai dari karir, keluarga, hingga kerjasama bisnis.
Hal itulah yang dilakukan alumni SIM Global Education (GE) di Surabaya belum lama ini. Lebih dari 30 alumni dan staff SIM berkumpul dalam acara bertajuk Overseas Alumni Chapter (OAC). ”Ini kegiatan rutin kami untuk mendukung dan terus menjalin kerjasama dengan para alumni,” kata Moira Lessiar, Asisten Direktur SIM GE Career Development Department.
BACA JUGA: Ternyata Akun Jhonny si Rasis Itu Palsu, Persaingan Bisnis?
Surabaya sendiri baru pertama kali menjadi tuan rumah untuk ajang ini, setelah sebelumnya hanya diselenggarakan di Jakarta saja. Itu tidak lepas dari banyaknya alumni yang berasal dari Kota Pahlawan. ”Surabaya memiliki tempat spesial di hati kami. Kami benar-benar bangga akan semangat entreprenual yang dimiliki oleh alumni dari sini,” imbuh Moira.
Ya, sekolah yang berdiri di Singapura itu memang menekankan pada kemampuan manajerial dan entrepreneurship. Menurut Moira hal tersebut sesuai dengan misinya yang ingin agar para lulusan tidak hanya sekadar sukses semata, tetapi juga mampu menjadi lokomotif kesuksesan bagi orang banyak. Seperti membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
BACA JUGA: Tulis Status Rasis Hari Raya Nyepi, Jhonny Dibully, Dia Minta...
Acara yang dikemas santai tersebut diisi dengan sharing dari empat alumnus yakni Alvand Gosal, Edwin Sugiaurto, Febronia, dan Felicia.
”Dunia bisnis sekarang kompetitif. Sangat luar biasa perkembangannya. Untungnya, teori manajemen yang saya dapatkan selama belajar di sana ternyata cocok diterapkan di dunia bisnis yang sebenarnya,” jelas Alvand Gosal yang merupakan alumni tahun 2008 dan kini merupakan petinggi di perusahaan building material.
BACA JUGA: HEBOH: Status Rasis Muncul di Facebook, Nodai Hari Raya Nyepi
Hal senada juga diutarakan oleh Maxim Mulyadi, alumnus tahun 2010. Perjalanan sukses itu 5% inspirasi dan 95% kerja keras. Proyek-proyek sekolah dan dosen yang berpengalaman dalam dunia kerja berkontribusi besar dalam mengembangkan kemampuan berpikir konseptual, analitis, dan kritis. Keterampilan ini sangat berguna dalam memecahkan masalah operasional harian di perusahaan. Dari membangun merek sampai mengelola pertumbuhan positif,” ujarnya. (jpnn/pda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Istri Cantik Tak Dapat Warisan karena Ogah Berburu Kutu
Redaktur : Tim Redaksi