Bagi yang Isolasi Mandiri, Jangan Lupa Lapor Puskesmas Ya

Senin, 06 April 2020 – 14:26 WIB
Petugas menunjukkan ruang isolasi untuk penanganan pasien yang terjangkit virus corona di RSUD Dokter Slamet Garut. Foto: ANTARA/Feri Purnama

jpnn.com, JAKARTA - Bagi masyarakat yang melakukan isolasi mandiri diharuskan melapor ke Puskesmas di wilayahnya. Dengan begitu, kondisi mereka bisa diawasi dari awal sampai akhir oleh petugas kesehatan.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (6/4).

BACA JUGA: Nikmati Isolasi Pandemi Corona, Model Cantik Senang Tak Bercelana

"Setiap melaksanakan isolasi mandiri harus melapor ke Puskesmas terdekat yang nantinya mengawasi kondisi kesehatan masyarakat yang melakukan isolasi mandiri. Petugas Puskesmas sudah tahu apa yang harus dilakukan," kata Yuri.

Menurut pria yang juga menjadi juru bicara pemerintah untuk Covid-19 ini, isolasi mandiri dapat dilakukan untuk mencegah penularan atau melindungi masyarakat yang sehat maupun Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang memiliki ciri-ciri demam atau riwayat demam, batuk atau pilek.

BACA JUGA: Semua Pedagang Pasar Kapasan dan Pusat Grosir Surabaya Diminta Isolasi Mandiri 14 Hari

Kemudian, memiliki riwayat perjalanan ke negara yang memiliki transmisi lokal COVID-19, maupun memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di daerah dengan transmisi lokal di Indonesia dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala.

ODP tersebut wajib mengisolasi diri sekarang sukarela dan tidak meninggalkan rumah selama 14 hari, kecuali ke klinik atau rumah sakit untuk memeriksakan diri. "Petugas Puskesmas memiliki peran serta dalam pemantauan dan juga melakukan edukasi yang benar secara terus-menerus mengenai COVID-19 ini," jelas Yuri.

BACA JUGA: Keren, ITS Rakit Robot Pengganti Tenaga Medis di Ruang Isolasi Pasien Corona

Diharapkan setelah isolasi selesai dilakukan, maka yang bersangkutan mempunyai pengetahuan yang bagus tentang penularan virus tersebut. Program itu bisa dilakukan di rumah, dengan catatan harus mengenakan masker, kamar tidur yang terpisah jika memungkinkan, menjaga jarak fisik dengan anggota keluarga yang lain, dan menggunakan alat makan tersendiri.

Selama melakukan isolasi mandiri, keluarga yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah seperti manula, sedang dalam masa pengobatan penyakit kronis (penyakit diabetes/gula, riwayat tumor/kanker), memiliki penyakit autoimun atau kondisi pernapasan yang tidak prima, maka perlu diungsikan sementara.

Yuri menjelaskan keberhasilan isolasi mandiri tersebut ditentukan beberapa hal yakni, tidak ada keluhan dari awal isolasi sampai hari terakhir, dan ada keluhan sedikit seperti panas pada awal isolasi namun sembuh setelah isolasi mandiri.

Kemudian jika ada keluhan seperti sesak, demam hingga hari terakhir maka isolasi tetap harus dilakukan namun harus diawasi petugas kesehatan. "Pelaksanaan isolasi mandiri itu tentunya tetap diawasi oleh petugas kesehatan dari awal hingga hari terakhir," tandasnya. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler