Bahagianya Penjahit dan Tukang Ojek Daring di Surabaya Usai Menerima BST

Kamis, 15 Oktober 2020 – 14:33 WIB
Menteri Sosial Juliari P Batubara didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Dirut PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menyapa seorang warga di loket pencairan BST di Kantor Pos Kebon Rejo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/10/2020). Foto: Kemensos RI.

jpnn.com, SURABAYA - Suasana di Kantor Pos Kebon Rejo, Kota Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (7/10) lalu, lebih ramai dari biasanya karena ada penyuluhan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Tahap VII. Acara itu berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Acara itu dihadiri langsung oleh Menteri Sosial Juliari P. Batubara, Dirut PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan sederet pejabat penting lainnya.

BACA JUGA: Percepat Penanganan Stunting, Mensos Rumuskan Roadmap di Lintas K/L

 

Dari sekian banyak masyarakat yang hadir, ada Mulyati, warga Asemrowo, Kota Surabaya yang tampak begitu bahagia karena mendapat bantuan dana dari pemerintah.

BACA JUGA: Ferdinand Hutahaean Sebut Massa Tolak UU Cipta Kerja Sangat Sedikit

Pasalnya, Mulyati sudah didata pengurus lingkungan atau RT beberapa bulan lalu, dan kini dia termasuk sebagai penerima BST senilai Rp 300 ribu dari Kementerian Sosial RI.

 

BACA JUGA: Irjen Napoleon Datang ke Bareskrim Berpakaian Dinas, Ditahan, Pengacara Protes

“Sejak ada Covid-19, usaha saya sebagai penjahit sepi, tapi alhamdulillah dengan menerima bantuan dari Kementerian Sosial RI, rasanya senang sekali tak bisa diucapkan kata-kata,” ungkap perempuan berstatus janda ini.

Dengan polos, Mulyati menceritakan bahwa dirinya telah menerima bantuan sosial setiap bulan mulai Agustus lalu, dan itu sangat membantu memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Baik untuk membayar listrik, PDAM, serta membeli beras.

“Saya bersyukur sekali saat Covid-19 seperti saat ini masih mendapat BST Rp 300 ribu dari Kemensos,” ujar Mulyati, berkaca-kaca.

Perasaan bahagia juga dirasakan seorang tukang ojek daring bernama Ali. Usahanya memberikan jasa pengantaran penumpang sepi selama pandemi ini.

“Saya bersyukur sudah enam kali menerima BST dari Kemensos, dan berharap kondisi Covid-19 ini segera kembali normal seperti semula," kata Ali dengan dialek khas Jawa Timuran.

Presiden Jokowi sangat peduli nasib rakyat kecil dengan menggulirkan berbagai bantuan sosial, salah satunya dari Kementerian Sosial RI berupa BST.

BST diluncurkan khusus bagi warga terdampak Covid-19, agar bisa mengurangi beban dan meningkat daya beli masyarakat sebagai akibat dari pandemi.

Program BST juga diharapkan mampu meringankan beban hidup bagi warga yang harus kehilangan pekerjaan atau dirumahkan karena tempat kerjanya tidak beroperasi.

Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) merilis realisasi BST di Kota Surabaya Tahap I Mei-Juni berjumlah 172.807 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Tahap II Juni–Juli 169.601 KPM.

Kemudian untuk Tahap III Agustus sebanyak 168.291 KPM. Sedangkan, untuk pada tahap IV bulan Juli, sebanyak 166.400 KPM tahap V bulan Agustus 166.400 KPM.

Warga penerima BST menerima bantuan uang tunai sebesar Rp 600 ribu per kepala keluarga setiap bulannya selama tiga bulan dan Rp 300 ribu per KPM setiap bulan selama enam bulan.

Adapun sasaran penerima BST di Kota Surabaya sebanyak 225.255 KPM dengan nilai total Rp 67.576.500.000.

“Hingga hari ini dari 1,2 juta penerima BST Tahap VII di Jatim sudah terealisasi 1,19 juta jiwa atau mencapai 99, 12 persen, sehingga tinggal 10 ribu keluarga lagi,” ucap Dirut PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi.

Dari total 1,2 juta penerima BST di Jatim tersebut, di Kota Surabaya sebanyak 162 ribu KPM. Saat ini, di Surabaya sudah terealisasi 161 KPM atau tercapai 99,43 persen jadi tinggal 932 keluarga lagi.

Setiap hari ada 16 ribu penerima BST di seluruh kabupaten/kota di Jatim, khusus pada hari Sabtu dan Minggu bisa mencapai 43 ribu penerima BST.

"Tentu saja, bagi PT Pos ini sebagai penghormatan dari Pak Mensos untuk menyalurkan BST. Semoga jadi amal ibadah dan memberikan kontribusi nyata untuk pemulihan ekonomi Nasional," harap Faizal.

Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan  sempat bingung ketika penyerahan bantuan berlangsung di tengah pandemi Covid-19. Sebab, sekarang banyak warganya tidak punya pekerjaan lagi.

"Kami harus merawat pasien dalam jumlah besar, karena penyakit Covid-19 amat ganas sekali. Jadi banyak tiba-tiba langsung meninggal," ungkap Risma.

Dia pun mengeluh kepada Mensos Juliari agar bisa menambah jumlah penerima manfaat BST, karena jumlah yang sekarang masih sedikit. Di sisi lain, warganya yang membutuhkan bantuan semakin meningkat.

"Tapi alhamdulillah, Pak Menteri Sosial bilang, iya mbak, saya tambahin," ungkap Risma.

Mewakili warga Surabaya, Risma mengucapkan terima kasih kepada Mensos Juliari yang sudah menambah jumlah penerima BST. Berkat bantuan mensos, akan semakin banyak warga yang akan menerima bantuan guna menopang hidup selama pandemi ini.

Mensos Juliari P Batubara mengatakan program BST merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disalurkan melalui Kemensos.

"Kalau tidak ada instruksi dari Presiden, saya kira program ini belum tentu ada," terang menteri yang beken disapa dengan panggilan Ari ini.

Dia pun berharap kepada KPM agar bisa memanfaatkan bantuan tersebut sebaik mungkin. Terutama untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari.

"Bantuan yang diterima uangnya untuk membeli kebutuhan yang paling mendesak. Bantuan ini dapat digunakan dan dimanfaatkan sebaik mungkin," harap Ari.

Selain itu, Mensos Ari menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung realisasi dan setiap penyaluran program BST bisa berjalan dengan baik.

"Saya ucapkan terima kasih kepada PT Pos Indonesia sebagai mitra, juga terima kasih secara khusus kepada Ibu Wali Kota dan jajaran Pemkot Surabaya karena koordinasinya selama ini sangat bagus sekali," katanya.

*Penyaluran Bantuan Sosial Beras (BSB)

Mensos Juliari P Batubara dan Wali Kota Surabaya Risma pada hari itu bergeser ke Kantor Kecamatan Gayungan Jalan Masjid Agung No 2, Gayungan, Surabaya untuk peluncuran BSB.

Bansos terbaru dari Kemensos yang baru diluncurkan pada September lalu adalah BSB dengan target penerima adalah 9 juta KPM Program Keluarga Harapan (PKH), dengan besaran ditetapkan 15 kg/KPM/bulan selama 3 bulan.

Beras disalurkan di Provinsi Jawa Timur sebanyak 77.826.825 kg untuk 1.729.485 KPM PKH. Saat ini, realisasi penyaluran beras dari gudang Bulog mencapai 47 persen atau sebanyak 36.959.295 kg.

Berdasarkan data transporter, bansos beras sudah didistribusikan ke KPM PKHsebanyak 29.902.290 kg (80.91 persen).

"Diharapkan BSB bisa membantu kebutuhan pokok setiap KPM dan warga yang mendapatkan beras premium dari Perum Bulog," ucap Menteri Ari.

Menteri dari PDI Perjuangan ini kemudian berpesan kepada KPM untuk memanfaatkan sebaik-baiknya bantuan yang sudah didapatkan. Sekaligus dia meminta para pendamping PKH untuk terus bersemangat melayani warga.

Sebab, katanya, pendamping PKH merupakan ujung tombak dalam menyukseskan program bansos dari Kemensos.

Pada kesempatan itu Wali Kota Risma mengatakan bahwa selama ini program PKH di Surabaya berjalan lancar tanpa kendala. Bahkan, KPM mendapat program bisa menerimanya dengan baik.

Risma meminta agar para pendamping PKH terus melayani masyarakat dengan sungguh- sungguh. Sebab, jika dilakukan atas dasar kemanusiaan, Tuhan pasti akan membalas kebaikan itu dengan balasan yang lebih besar.

"Jadi, karena tadi tujuannya untuk mengentas kemiskinan warga agar bisa sejahtera, saya mohon ayo kita benar-benar sungguh-sungguh," tandas Risma.

Direktur DNR Logistik selaku transporter bansos Jerry Tengker menyampaikan dalam penyaluran bantuan di seluruh Jatim, pihaknya dikawal tim pendamping PKH.

"DNR Logistik menyalurkan bersama tim pendamping PKH dan untuk Jawa Timur total ada 1,7 juta. Sedangkan di Kota Surabaya ada 114.000," pungkas Jerry.(*/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler