JAKARTA--Di saat sejumlah pengembang mulai berancang-ancang menaikkan harga rumah akibat pergerakan harga bahan baku yang terus meroket, Binakarya Propertindo Group dengan proyek Golden Palm Residence nya di kawasan Jakarta Barat nampaknya berpikir lainPerumahan yang sedang dalam proses pembangunan ini justru berkonsentrasi meluncurkan program cicilan ringan untuk menjaga stabilitas pasar dan tetap mempertahankan daya beli masyarakat.
Go Hengky Setiawan, direktur Binakarya Propertindo Group (Binakarya) mengatakan, pembeli masih sangat waspada terhadap harga properti, sehingga pihaknya belum berencana menaikkan harga
BACA JUGA: CSR Libatkan Dokter Perusahaan
”Sebaliknya, kita malah akan memberikan kemudahan cara bayar kepada para konsumen melalui kerjasama eksklusif dengan pihak bank guna memberikan cicilan ringan yang tidak memberatkan konsumen,” katanya.Sementara itu, Endang Susilomurti, head of corporate communication Binakarya mengatakan, pihaknya telah meluncurkan program khusus yang akan memberikan kemudahan kepada masyarakat, karena jumlah cicilan yang menjadi kewajiban konsumen menjadi jauh lebih ringan dan bersifat tetap (fix)
BACA JUGA: IHSG Kokoh di Level 3700
”Adapun nominal cicilan tetap tersebut mulai dari Rp 3 jutaan saja per bulan, sehingga kami yakin tidak akan memberatkan masyarakat yang ingin memiliki rumah
BACA JUGA: Selesaikan Proses Akuisisi BRAU
Pastinya sangat sulit menemukan rumah di kawasan ini yang masih bisa dicicil dengan nominal yang sangat terjangkau seperti ini,” ungkapnya.Lebih rinci program cicilan ringan tersebut, Endang menegaskan, pihaknya sedang melakukan sosialisasi mengenai program yang dimaksud”Pada Minggu (10/4) atau besok kami akan mengadakan gathering berupa Pesta Dimsum sekaligus menginformasikan progress pembangunan Golden Palm Residence yang rencananya mulai diserahterimakan secara bertahap pada awal kuartal IV pada 2011”, tegasnya.
Secara terpisah, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Real Estate Indonesia (REI), Setyo Maharso mengungkapkan, kenaikan harga rumah sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga bahan bakar minyak (BBM) dan suku bunga kreditSedangkan Daniel Djumali, sekretaris jenderal Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) mengatakan, harga bahan bangunan yang terus naik akan berdampak pada pergerakan harga rumahHingga pekan lalu, kenaikan harga semen sekitar 6-10 persen, sedangkan komponen besi dan baja antara 8-10 persen(tyo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BI Kontrol Rupiah, Modal Masuk Deras
Redaktur : Tim Redaksi