jpnn.com - jpnn.com - Produksi susu segar di Jawa Timur diproyeksi tumbuh sepuluh persen tahun ini.
Kenaikan itu memang di bawah rata-rata ideal namun masih lebih tinggi dibandingkan 2016.
BACA JUGA: Konsumsi Daging Naik, Pemerintah Impor Sapi Indukan
Tahun lalu, produksi susu segar di Jatim hanya mengalami kenaikan tiga persen.
Ketua Bidang Usaha Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jatim Sulistyanto mengatakan, dengan prediksi pertumbuhan hasil perah tersebut, produksi susu sapi segar di Jatim bisa mencapai seribu ton per hari.
BACA JUGA: Gara-gara Ini, Belasan Sapi Ngamuk di Tol Merak
Sebelumnya, pada 2016, rata-rata produksi susu hanya sekitar 950 ton per hari.
”Kenaikan produksi tersebut dengan catatan harga bahan baku pakan ternak bisa terkendali dan ada peningkatan produktivitas,” ujarnya, Minggu (8/1).
Mulai bulan ini, peternak juga menikmati keuntungan dari kenaikan harga jual sebesar Rp 200 per liter.
Dengan demikian, harga rata-rata untuk kualitas pertama Rp 5.735 per liter.
Untuk kualitas di bawah itu, harga rata-rata Rp 5.600 per liter.
Keuntungan yang didapat peternak juga digunakan untuk memperkuat usaha.
”Seperti kandang, peternak sudah mendapat pembinaan mengenai pemakaian karpet,” ujarnya.
Upaya memenuhi standar nasional Indonesia juga dilakukan melalui penggunaan wadah berbahan stainless steel buat menampung susu segar.
Hal itu tentu tidak terlepas dari standar keamanan pangan. Upaya untuk mengejar kuantitas juga dilakukan.
Beberapa alternatif dilakukan untuk menggenjot jumlah populasi. Antara lain, inseminasi buatan dan embryo transfer.
”Embrio transfer ini paling cepat, tapi biayanya mahal. Kalau ini bisa mendapat bantuan dari pemerintah, tentu program swasembada susu bisa tercapai,” paparnya. (res/c11/sof)
Redaktur & Reporter : Ragil