Anggaran pembahasan ranperda sebesar Rp15 miliar dimasukkan dalam mata anggaran program peningkatan kapasitas lembaga DPRD yang diusulkan sebesar Rp31 miliar. Selain untuk pembahasan ranperda, anggaran tersebut juga untuk biaya studi banding ke luar provinsi 75 anggota dewan sebesar Rp5,2 miliar.
Sementara kunjungan ke dalam daerah, anggota dewan akan memperoleh Rp875 juta untuk studi bandingnya. Rapat-rapat paripurna juga akan menghabiskan anggaran hingga Rp250 juta.
Selain mendapat anggaran perjalanan dinas di dalam daerah dan luar provinsi yang total mencapai Rp6,1 miliar, anggota dewan juga masih diberi tunjangan untuk kegiatan reses atau temu konstituen sebesar Rp7 miliar. Pimpinan dan anggota dewan juga masih akan menikmati dana untuk peningkatan kapasitasnya mencapai Rp3,3 miliar.
Sekretaris DPRD Sulsel, Abdul Kadir Marsali menuturkan, 17 ranperda yang dibahas pada 2013 terdiri dari 14 ranperda non-APBD dan tiga ranperda APBD. "Setiap panitia khusus untuk membahas ranperda mendapat anggaran Rp475 juta," urai Kadir seperti dilansir FAJAR (JPNN Group), Selasa (4/12).
Anggota dewan juga masih mendapat alokasi anggaran untuk rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah sebesar R4,4 m, anggaran fasilitas dan penunjang fungsi DPRD Rp2,6 miliar, pelayanan rapat Rp841 juta, dan jasa jaminan kesehatan anggota dewan Rp 250 juta.
Secara umum, anggaran belanja yang diusulkan Sekretariat DPRD Sulsel pada RAPBD 2013 untuk belanja pegawai Rp9,1 miliar pada item belanja langsung. Belanja pegawai juga masih dialokasikan Rp3,3 miliar pada item belanja tidak langsung.
Belanja barang dan jasa yang sudah termasuk anggaran untuk kinerja anggota dewan mendapat alokasi terbesar yakni, Rp58 miliar. Sekretariat juga mengusulkan anggaran Rp2 miliar untuk belanja modal. (rif/pap)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 6 Penyerang Polsek Pirime jadi Tersangka Makar
Redaktur : Tim Redaksi