Bahas Gaza, Liga Arab Pecah Jadi Dua Kubu

Sabtu, 17 Januari 2009 – 09:04 WIB
DOHA - Hingga minggu ketiga invasi Israel ke Gaza, sama sekali tak tampak peran signifikan negara-negara Arab dalam penyelesaian konflik tersebutMereka malah saling bertengkar ketika hendak merundingkan jalan tengah perdamaian Gaza.

Akibat perbedaan tersebut, anggota Liga Arab kini terpilah menjadi dua kubu

BACA JUGA: Zimbabwe Luncurkan Uang Pecahan 100 Triliun

Kubu pertama dikomandani Mesir dan Arab Saudi
Sementara itu, kubu lain dimotori Qatar dan Syria

BACA JUGA: Gencatan Senjata Israel-Palestina Mulai Awal Pekan

Qatar ingin persoalan agresi Israel ke Gaza dibahas tersendiri dalam sebuah konferensi tingkat tinggi (KTT) pemimpin Arab, namun Mesir dan Arab Saudi menolak
Mereka menyatakan, persoalan Gaza sebaiknya dibahas bersamaan dengan pertemuan ekonomi pada Senin lusa (19/1) di Kuwait.

Hari ini Qatar mengundang para anggota Liga Arab di Doha untuk menggalang dukungan

BACA JUGA: Airbus US Airways Mendarat di Sungai

Sebayak 14 negara menyatakan siap hadirNamun, KTT itu baru bisa dilaksanakan jika diikuti 15 negara anggota.

Langkah Qatar itu berusaha dibendung Arab SaudiSebelum pertemuan Doha dilaksanakan, negara pimpinan Raja Abdullah tersebut akan menghelat pertemuan tandingan di Riyadh.

"Kami yakin pertemuan di Doha bakal mengecewakan Arab karena tanpa persiapan,'' kata Hassan Issa, mantan diplomat Mesir, seperti dilansir Reuters kemarin (16/1)''Ada perbedaan di antara negara-negara ArabAnda tak akan bisa menggelar pertemuan dalam atmosfer seperti iniItu bakal kontraproduktif."

Arab Saudi dan Mesir didukung Tunisia, Jordania, Iraq, Bahrain, Kuwait, dan MarokoBila demikian, berarti Qatar dan Syiria hanya punya 14 suara, kurang satu dari ketentuan Liga Arab"Negara-negara Arab bakal susah menekankan tujuan kepentingannya, khususnya dalam kasus Palestina,'' sebut pernyataan resmi pemerintah Maroko.

Mesir, Arab Saudi, dan negara pendukung lainnya memang dikenal sekutu dekat Amerika SerikatMesir, negara tetangga Gaza, dikritik banyak pihak karena menutup rapat-rapat pintu perbatasannya dengan GazaItu membuat penduduk Gaza tak punya pilihan lain, selain pasrah menyambut peluru IsraelArab Saudi, sejak operasi Cast Lead diluncurkan Israel ke Gaza pada 27 Desember lalu, tak berkomentar sepatah kata punJordania memang lantang mengkritik IsraelNamun, ketika roket meluncur dari perbatasan mereka ke permukiman Israel, pimpinan negara itu tergopoh-gopoh menyangkal.

"Arab sedang kacau-balau, sungguh sangat disesalkan dan merugikan,'' kata Amr Moussa, ketua Liga Arab.

Sikap pasif dan masa bodoh negara-negara Arab itu dikritik Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad Rabu (15/1)Lewat sepucuk surat yang dilayangkan kepada Arab Saudi, Ahmadinejad mendorong Raja Abdullah agar bangkit dari kebungkamannya dan menyuarakan perlawanan.

Sementara itu, pimpinan berpengaruh Hamas, Saeed Siam, tewas dihunjam peluru Israel kemarin (16/1)Siam adalah menteri dalam negeri pemerintahan Hamas sebelum digulingkan pada 2007Dia merupakan orang penting ketiga dalam garis struktur kepemimpinan Hamas di bawah pemimpin Hamas Ismail Haniya dan mantan Perdana Menteri Mahmoud al-Zahar(ape/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Israel Hancurkan Markas PBB


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler