Bahas Masalah Gaji di Kongres

Tuntutan APPI untuk Selesaikan Tunggakan

Kamis, 21 Februari 2013 – 07:47 WIB
KUALA LUMPUR - Kongres bersama PSSI-KPSI pada 17 Maret mendatang benar-benar menjadi harapan insan sepak bola tanah air untuk menyelesaikan semua masalah.

Termasuk di dalamnya Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI). Mereka berharap dalam kongres nanti juga dibahas masalah tunggakan gaji pemain yang hingga kini belum terselesaikan.

CEO APPI Valentino Simanjuntak berharap kongres tersebut nanti tidak hanya menjadi basa-basi. "Yang kami nantikan hasilnya, bukan deadlock. Atau malah sesuatu membuat kondisi seperti dulu lagi. Setelah kongres ada permasalahan lagi, ada dualisme lagi," ucapnya.

Untuk memperjuangkan masalah gaji, APPI akan meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memasukkan pembahasan tunggakan gaji sebagai salah satu agenda yang dibahas di kongres. Valentino menjelaskan bahwa dirinya memiliki pegangan yang kuat untuk mempermasalahkan masalah tunggakan gaji sampai ke FIFA.

Sebab, dalam pertemuan dengan FIFPro (Asosiasi Pesepak Bola Profesional Internasional) Asia di Kuala Lumpur kemarin (20/2), dia telah melaporkan masalah itu. Dari sana muncul rekomendasi kepada FIFA.

Board of FIFPro Asia telah memberikan rekomendasi kepada FIFA agar Indonesia disanksi jika sebelum ada keputusan dari FIFA, tunggakan gaji tersebut belum terselesaikan. "FIFPro bahkan berencana melakukan gerakan kampanye asosiasi pesepak bola secara global untuk mendukung pesepak bola di Indonesia," ujar Valentino.

Bagaimana konsep yang akan ditawarkan? Valentino belum mau menjelaskan. Namun, permasalahan gaji itu nanti bisa dibicarakan dalam permasalahan unifikasi liga. Bisa dijadikan patokan mana klub yang bisa dikategorikan sebagai klub profesional.
 
KPSI Minta Rapat Exco

Sementara itu, terkait perkembangan kongres, pihak Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) mulai melunak. Empat anggota executive committee (exco) yang sebelumnya dipecat PSSI berkirim surat permohonan untuk menggelar rapat exco.

Dalam surat yang ditandatangani La Nyalla Mattalitti, Robertho Rouw, Erwin Dwi Budiawan, dan Tony Apriliani itu, mereka meminta rapat hanya membahas agenda kongres 17 Maret. Mereka meminta rapat bisa digelar sebelum 24 Februari mengingat agenda kongres yang semakin dekat.

Menurut Nyalla, pihaknya siap datang dan rapat kembali bersama Exco PSSI karena sudah terjadi kesepakatan untuk menggelar kongres bersama. Dia menjamin keempat anggota exco yang dipecat bakal datang selama pembahasan itu hanya seputar kongres, bukan yang lain.

"Kami jamin datang. Asalkan ada jawaban dari surat yang sudah diberikan. Ini demi kepastian apa yang dibahas di kongres nanti," tegasnya.

Saat disinggung soal adanya keinginan dari APPI itu, Nyalla menuturkan, kongres hendaknya tidak membahas hal yang lain dulu. Dia ingin kongres fokus menyelesaikan dualisme terlebih dahulu. "Nanti saja dibahas setelah dualisme. Agar lebih fokus dan bisa cepat terselesaikan," tandasnya. (aam/c9/ang)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Milan Menang karena Bertahan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler