Bahaya, Jersey Replika Berbahan Kimia

Jumat, 08 Juni 2012 – 02:38 WIB

BRUSSELS - Pemburu jersey replika tim-tim negara kontestan Euro di Polandia-Ukraina sepertinya harus mulai berhati-hati. Sebab, yang bakal menjadi buruannya ternyata tidak layak menurut kesehatan. Kabarnya, jersey replika yang sudah beredar di pasaran mengandung kadar bahan kimia membahayakan.
 
Peringatan tersebut langsung terlontar dari markas organisasi perlindungan konsumen Eropa atau BEUC di Brussels. Menurut data yang didapat oleh organisasi tersebut, jersey replika 9 dari 16 negara kontestan Euro mengandung bahan kimia yang tidak raham kesehatan.
 
Bahkan, salah satu dari sembilan jersey replika yang dianggap membahayakan itu merupakan seragam kebesaran tim tuan rumah Polandia dan Ukraina. "Kostum tuan rumah Polandia harus segera ditarik penjualannya dari pasaran," sebut BEUC dalam pernyataan resminya.
 
Dalam pernyataanya, BEUC membeberkan kandungan bahan kimia yang ada di jersey replika Polandia. Menurut mereka, dalam jersey tersebut terkandung senyawa organotin yang digunakan untuk mencegah bau keringat. "Dalam dosis yang melebihi tinggi dari batas pemakaiannya malah bisa manjadi racun bagi sistem syaraf manusia," lanjut sumber tersebut.
 
Pun demikian dengan Ukraina. Bersama jersey lima negara lainnya seperti Spanyol, Jerman, Rusia, Prancis dan Italia, jersey Andrey Shevchenko dkk juga mengandung logam berat. Kadar timbal di jersey Spanyol dan Jerman, serta kandungan nikel di jersey Portugal dan Belanda.
 
Bukan hanya itu, jersey Spanyol dan Italia juga mengandung senyawa kimia lainnya, nonylphenol. Senyawa tersebut biasanya terdapat dalam limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Direktur umum BEUC Monique Goyens meminta produsen tidak membuat barang yang berbahaya bagi konsumen.
 
"Mereka (penggemar, Red) sudah membayar mahal untuk membeli setiap kostum tim idolanya. Jadi, mereka harusnya juga mendapatkan barang yang kualitasnya sepadan dengan harganya," pinta Goyens. Untuk per satu jersey replika, penggemar harus merogoh koceknya sekitar Rp 1 juta.
 
Goyens mengakui, sudah terlambat jika harus menarik penjualan jersey tersebut di saat kejuaraan menyisakan kurang dari dua hari. Sebab, konsumen tentu sudah banyak yang lebih dulu membelinya. "Hasil tes anggota kami ini hanyalah sebagai pengingat tentang bahayanya produk bagi konsumen," lanjut Goyens.
 
Makanya, Goyens lantas menganggap peristiwa ini sebagai bahan bagi pihaknya untuk mendukung pelarangan pemakaian bahan kimia di setiap produk. Terutama yang berlebihan. Bukan hanya jersey replika, melainkan seluruh produk. Di Eropa kini sedang gencar-gencarnya rencana meniadakan bahan kimia yang berbahaya bagi manusia. (ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ukraina Diganggu Sakit Perut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler