SINGAPURA--Sebuah penelitian terbaru atas konsumsi daging berwarna merah menyebutkan, meningkatnya konsumsi bahan makanan ini dapat mendorong potensi serangan diabetes.
Hasil ini didapat para peneliti di University of Singapore yang telah menemukan korelasi antara konsumsi daging merah lebih dari setengah porsi sehari mampu menaikkan potensi risiko diabetes selama empat tahun, berikutnya sebesar 48 persen.
Sebaliknya, upaya menurunkan konsumsi daging merah dengan jumlah sama mampu mereduksi 14 persen risiko diabetes dalam jangka waktu sama.
Menurut laman independent (18/6), para ilmuwan menganalisis data dari tiga studi yang melibatkan sekitar 150 ribu pria dan wanita, dengan diet dinilai melalui kuesioner makanan. Di antara kelompok yang diuji, para peneliti mencatat lebih dari 7.500 kasus diabetes tipe 2.
"Meningkatkan asupan daging merah selama interval empat tahun dikaitkan dengan peningkatan risiko DMT2 (diabetes mellitus tipe 2) selama empat tahun berikutnya," kata Dr An Pan, dari National University of Singapore dalam jurnal JAMA Internal Medicine.
Hasil ini memperkuat kaitan antara daging merah dan DMT2 serta membuktikan dengan mengurangi konsumsi daging merah dari waktu ke waktu memberikan manfaat untuk pencegahan DMT2.
"Sebuah rekomendasi untuk mengkonsumsi daging merah dapat membantu mengurangi epidemi DMT2," kata Dr William Evans, dari Duke University di Durham, North Carolina, mengomentari laporan tersebut.
"Masyarakat harus banyak mengonsumsi protein berkualitas tinggi dan rendah lemak jenuh," sambungnya.(esy/jpnn)
Hasil ini didapat para peneliti di University of Singapore yang telah menemukan korelasi antara konsumsi daging merah lebih dari setengah porsi sehari mampu menaikkan potensi risiko diabetes selama empat tahun, berikutnya sebesar 48 persen.
Sebaliknya, upaya menurunkan konsumsi daging merah dengan jumlah sama mampu mereduksi 14 persen risiko diabetes dalam jangka waktu sama.
Menurut laman independent (18/6), para ilmuwan menganalisis data dari tiga studi yang melibatkan sekitar 150 ribu pria dan wanita, dengan diet dinilai melalui kuesioner makanan. Di antara kelompok yang diuji, para peneliti mencatat lebih dari 7.500 kasus diabetes tipe 2.
"Meningkatkan asupan daging merah selama interval empat tahun dikaitkan dengan peningkatan risiko DMT2 (diabetes mellitus tipe 2) selama empat tahun berikutnya," kata Dr An Pan, dari National University of Singapore dalam jurnal JAMA Internal Medicine.
Hasil ini memperkuat kaitan antara daging merah dan DMT2 serta membuktikan dengan mengurangi konsumsi daging merah dari waktu ke waktu memberikan manfaat untuk pencegahan DMT2.
"Sebuah rekomendasi untuk mengkonsumsi daging merah dapat membantu mengurangi epidemi DMT2," kata Dr William Evans, dari Duke University di Durham, North Carolina, mengomentari laporan tersebut.
"Masyarakat harus banyak mengonsumsi protein berkualitas tinggi dan rendah lemak jenuh," sambungnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Implan Satu Batang Lebih Manjur Dibandingkan IUD
Redaktur : Tim Redaksi