jpnn.com - JAKARTA - Tidur merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan semua makhluk hidup, termasuk para hewan. Untuk manusia tidur adalah kegiatan yang dilakukan untuk menenangkan pikiran dan juga tubuh setelah melakukan aktivitas seharian. Salah satu manfaat tidur yang teratur adalah tubuh akan terasa lebih segar dan bugar apalagi jika ditambah dengan olahraga setiap pagi.
Pada umumnya tidur yang sehat adalah 8 jam sehari, tetapi ketika kurang dari 8 jam sehari maka bisa mengakibatkan dampak yang cukup serius bagi kesehatan tubuh.
BACA JUGA: Tujuh Cara Aneh Mengurangi Stres
Menurut hasil dari sebuah studi baru, orang-orang yang tidur enam jam semalam atau kurang, empat kali lebih mungkin untuk sakit setelah terkena virus dibandingkan dengan mereka yang mendapat lebih banyak tidur.
Penelitian yang diterbitkan dalam edisi Jurnal Sleep, meneliti 164 orang dewasa sehat yang mengajukan diri untuk terkena flu demi penelitian ini. Para peneliti kemudian melengkapi relawan dengan gadget pergelangan tangan untuk memantau berapa banyak mereka tidur per malam selama seminggu.
BACA JUGA: Mengintip Pink Beach, Surga Bawah Laut di Manggarai Barat
Beberapa minggu kemudian peneliti membawa mereka ke laboratorium dan disuntikkan rhinovirus hidup ke dalam hidung mereka.
Mereka kemudian dikarantina di sebuah hotel selama lima hari dan peneliti mengambil sampel virus dari hidung mereka setiap hari untuk melihat siapa yang sakit.
BACA JUGA: Inilah Hal-hal Penting yang Harus Dipersiapkan sebelum Menikah
Berapa lama seseorang tidur ternyata,adalah salah satu prediktor terkuat dari apakah mereka mudah jatuh sakit atau tidak bahkan setelah peneliti melihat faktor-faktor lain seperti usia seseorang, massa tubuh, tingkat stres atau keadaan emosional.
Orang yang tidur enam jam semalam atau kurang empat kali lebih mungkin untuk menderita flu dibandingkan dengan orang yang tidur lebih dari tujuh jam semalam.
“Kita tahu bahwa tidur memainkan peran penting dalam mengatur sistem kekebalan tubuh. Ketika kita kurang tidur, lingkungan internal kita bergeser untuk membuat kita kurang efektif melawan virus,” kata Aric Prather, seperti dilansir laman Health, Minggu (13/9).
Tidur singkat juga tampaknya mengubah respon inflamasi yang membantu tubuh membersihkan virus ketika berfungsi dengan baik.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah Opick, Penyanyi Ini Inginkan Hadad Alwi
Redaktur : Tim Redaksi