jpnn.com - TIDAK sedikit orang yang menggunakan pil atau obat tidur untuk membantu mereka beristirahat dengan baik. Bisa jadi obat tidur tersebut diresepkan oleh dokter atau mereka beli sendiri di apotek.
Minum obat tidur tampaknya adalah hal yang wajar, tetapi menurut sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurtnal Substance Abuse and Mental Health Service Administration, obat tidur ternyata mengandung bahaya yang lebih besar dari yang dipikirkan oleh banyak orang.
BACA JUGA: Kurang Zat Besi saat Hamil Berisiko Anak Autisme
Data menunjukkan bahwa, banyak kasus darurat atau kunjungan rumah sakit yang disebabkan oleh konsumsi obat tidur yang berlebihan. Jumlah pasien yang dilarikan ke rumah sakit berkaitan dengan penggunaan obat tidur juga meningkat sejak tahun 2005 hingga 2010. Angka yang sebelumnya 21.824 kunjungan dalam dua tahun meningkat menjadi 42.274 kunjungan.
Lantas, apa yang membuat obat tidur menjadi sangat berbahaya? "Orang berpikir bahwa obat tersebut jinak. Itulah masalahnya. Obat tidur memang bisa membantu orang beristirahat dengan tenang. namun obat tidur hanya memiliki efek sementara, obat ini bukan untuk digunakan dalam jangka panjang. Jika digunakan secara tidak tepat, obat ini bisa sangat berbahaya," kata peneliti Carl Bazil, M.D, seperti dilansir lamanWomen's health Magazine, Jumat (17/10).
BACA JUGA: Olahraga 1 Jam Sehari dapat Menurunkan Risiko Gagal Jantung
Salah satu bahaya terbesar adalah efek buruk obat tidur seringkali lebih besar menerpa wanita dibandingkan pria. Wanita berkemungkinan memetabolisme obat tidur lebih lama dari pria, namun banyak dokter yang tidak tahu hal ini. Masalah lain yang menyangkut obat tidur adalah efek yang akan dirasakan esok harinya setelah mereka mengkonsumsi pil tersebut.
Orang akan merasa sedikit lelah ketika terbangun dari tidur setelah mengonsumsi pil tidur. Ini sebenarnya efek yang wajar, namun rasa lelah itu bisa bertahan lebih lama. Orang bahkan bisa masih merasa mengantuk esok harinya setelah semalam mengkonsumsi obat tidur. Jika mereka mengantuk saat berangkat kerja dan berkendara, ini bisa berisiko sangat fatal bagi keselamatan mereka.
BACA JUGA: Pernahkah Anda Melakukan Hubungan Seks di Bandara?
"Kecelakaan saat berkendara adalah salah satu masalah terbesar jika orang mengkonsumsi pil tidur. Ini karena mereka seringkali tidak sadar bahwa kesadaran mereka belum pulih benar. Hampir sama dengan ketika seseorang menyetir sambil mabuk," kata Bazil.
Pil tidur juga bisa memberikan bahaya yang serius jika anda mengonsumsinya bersamaan dengan obat lain seperti alkohol dan stimulan. Efek obat tidur akan mengganda dan akan membuat orang merasa tidak nyaman ketika bangun keesokan harinya. Orang seringkali juga tidak sadar bahwa efek pil tidur sangat kuat dan cepat.
Mereka bisa saja mengkonsumsi obat tidur ketika masih berada di dalam rumah belum di atas kasur. Mereka bisa saja melakukan hal yang berbahaya karena sudah mulai mengantuk, namun tidak sadar bahwa pil sudah mulai bekerja. Jika ingin menggunakan obat tidur, sebaiknya minum ketika anda sudah siap tidur di atas kasur.
Masalah lain yang bisa muncul akibat obat tidur adalah rasa ketagihan. Meski hal ini tidak selalu terjadi, namun penggunaan obat tidur dalam jangka panjang bisa memicu rasa ketergantungan dan ketagihan pada obat tidur. Ketika tubuh sudah mulai terbiasa dengan adanya obat tidur, maka tubuh akan bekerja dengan obat tidur. Anda kemungkinan akan lebih sulit tertidur jika tidak minum obat dulu sebelumnya.
Obat tidur boleh dikonsumsi untuk membantu anda tidur, namun jangan terlalu sering. Jangan bergantung pada obat tidur untuk bisa tidur dengan nyenyak. Mulailah untuk memperbaiki pola tidur, lakukan relaksasi sebelum jam tidur, atau konsumsi makanan yang bisa memicu rasa ngantuk. (fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kurang Gerak Membahayakan Ibu Hamil dan Janinnya
Redaktur : Tim Redaksi