Bahaya Ternyata Mendiagnosis Penyakit di Diri Sendiri

Sabtu, 11 September 2021 – 12:02 WIB
Ilustrasi - depresi, diperankan oleh model. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Psikolog dari Universitas Indonesia Kasandra A. Putranto mengingatkan ada bahaya yang mengancam ketika seseorang mencoba mendiagnosis penyakit di dirinya sendiri.

Pasalnya, dapat menyebabkan kekhawatiran.

BACA JUGA: Epidemiolog Berbagi Tips Cegah Terpapar COVID-19 Varian Mu

Diagnosis tersebut juga belum tentu benar, sehingga dikhawatirkan malah mendapatkan penanganan yang tidak tepat.

"Jadi, menyebabkan kekhawatiran yang tidak perlu dan jika kekhawatiran memburuk dapat mengembangkan gangguan kecemasan," ujar Kasandra dalam keterangannya dipublikasikan Sabtu (11/9).

BACA JUGA: 3 Pilihan Olahraga Bisa Dilakukan di Rumah, Nomor 2 Sangat Menenangkan

Masalah lain yang bisa saja lebih serius, menjadi tidak terdiagnosis karena terlalu fokus pada penyakit atau gangguan yang belum tentu diderita.

"Dengan mendiagnosis diri dengan penyakit atau gangguan yang tidak tepat, dia akan mencari treatment yang tidak tepat pula."

BACA JUGA: Laksamana Yudo Margono Perintahkan Prajurit TNI AL Siap Siaga!

"Hal itu juga bisa menyebabkan masalah lain tidak terdiagnosis, misalnya dia tidak sadar kalau punya komorbid," ucapnya.

Kasandra menilai penting menghindari self-diagnosis (mendiagnosa diri sendiri) dengan langsung konsulitasi kepada psikolog atau psikiater dan menyampaikan keluhan yang dirasakan agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

"Boleh riset dari sumber terpercaya, namun jangan terpaku pada satu jawaban dan tetap konsultasi pada orang yang tepat," katanya.

Misalnya terkait depresi, ada sejumlah tanda-tanda seseorang harus segera menemui psikiolog atau psikiater.

Pertama, ketika sudah mengalami kesulitan dalam mengontrol emosi dan tidak dapat bekerja atau melaksanakan tanggung jawab dengan efektif.

Mengalami gangguan pada pola tidur dan nafsu makan, mengalami trauma, tidak lagi menikmati aktivitas yang biasanya disukai, atau merasa kesulitan untuk membangun dan mempertahankan hubungan dengan orang lain.

"Kemudian juga saat sedang berduka atau merasa ingin memperbaiki diri tetapi tidak tahu bagaimana cara memulainya," tambah Kasandra.

"Apalagi ketika individu sudah menggunakan obat-obatan atau seks sebagai cara coping, silakan konsultasi," pungkas Kasandra.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler