jpnn.com, JAKARTA - Epidemiolog Dicky Budiman berbagi tips mencegah terpapar COVID-19 Varian Mu.
Menurut epidemolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia ini, cara paling ampuh yakni disiplin protokol kesehatan.
BACA JUGA: Bang Edi Soroti Kontroversi Saiful Jamil, Ingatkan Soal Tobat
Kemudian melakukan vaksinasi serta penerapan tracing, testing, dan treatment (3T) penting tetap dilaksanakan.
Protokol kesehatan tidak cukup hanya 3M, tetapi harus 5M.
BACA JUGA: Megawati Soekarnoputri Dirawat di RSPP? Hasto Bilang begini
Yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas dan interaksi.
“Sebetulnya reaksi, respons, atau strategi tetap sama, yaitu 3T, 5M, dan vaksinasi,” ujar Dicky Budiman dalam keterangannya, Jumat (10/9).
BACA JUGA: Usia Hidup Orang Indonesia Berkurang Beberapa Tahun Gegara Polusi
Menurut dia, COVID-19 varian Mu harus diawasi karena bisa cepat menular.
Bahkan, dalam sembilan bulan sudah terdeteksi di 43 negara.
"Itu berarti cepat," kata dia lagi
Dia mengatakan varian Mu bisa menurunkan efikasi vaksin dan antibodi.
Penyintas COVID-19 tetap berpotensi terinfeksi varian Mu sehingga masyarakat yang terinfeksi varian Delta atau terinfeksi Alpa tetap bisa terinfeksi dengan Mu.
Dicky mendukung langkah pemerintah memperketat pintu masuk negara.
Menurut dia, bagi warga yang masuk ke Indonesia tidak cukup hanya menunjukkan hasil tes negatif COVID-19.
“Tetapi karantina efektif selama tujuh hari bagi yang sudah divaksin lengkap dengan vaksin yang efektif misal messenger RNA, kemudian tesnya negatif."
"Kalau yang belum vaksin lengkap karantina 14 hari, kemudian tesnya negatif,” katanya.
Anggota Komisi IX DPR Nurhadi menilai varian baru Mu yang kini sudah dideteksi masuk ke beberapa negara harus betul-betul diwaspadai.
Indonesia perlu belajar dari kasus varian Delta yang masuk ke Indonesia dari India.
"Waktu itu warga India ke Indonesia lewat udara tanpa seleksi dan prosedur yang ketat. Oleh sebab itu kasus seperti itu tidak boleh terulang kembali," ucap Nurhadi.
Menurut Nurhadi, prokes tetap harus menjadi protokol baru dalam kehidupan masyarakat, terutama disiplin mengenakan masker.
“Kita berharap pemerintah terus menerus melakukan sosialisasi tentang disiplin prokes, termasuk setelah pandemi ini,” kata dia.
Anggota Komisi IX DPR Darul Siska menilai disiplin prokes harus menjadi gaya hidup. Kemudian, aparat pemerintah harus menjadi teladan dan setiap orang harus menjaga dirinya, keluarganya, dan lingkungannya,
"Tidak boleh kendor dalam penegakan prokes,” kata Darul.
Darul berpendapat kebijakan memperketat orang masuk ke Indonesia harus dilaksanakan secara tegas tanpa pandang bulu.
Setiap orang masuk ke Indonesia harus diperiksa dan dimonitor secara teliti untuk mencegah masuknya varian-varian baru COVID-19. (Antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang