jpnn.com - PANGKALAN BUN - Posko DVI Biddokkes Polda Kalimantang Tengah mengantisipasi terjadinya penyebaran kuman akibat pembusukan jenazah korban pesawat AirAsia QZ 8501 yang berhasil dievakuasi. Pakaian khusus yang dikenakan saat menangani jenazah langsung diganti.
Pemandangan itu terlihat saat Tim DVI Biddokkes Polda Kalteng mengantar empat jenazah RSUD Sultan Imanuddin. Tidak biasanya, pakaian yang dikenakan langsung dicopot. "Pakaian khusus harus dimusnahkan," kata Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng dr Suyuti Syamsul seperti yang dilansir Kalteng Pos (Grup JPNN.com), Senin (5/1).
BACA JUGA: PKB Protes Kemendagri terkait Kinerja Kementerian Desa
Minggu (4/1), ada empat jenazah yang terdiri dari tiga laki-laki dewasa dan satu perempuan berhasil ditemukan dengan kondisi yang sudah membusuk. Ditemukan salah satu organ tubuh yang diduga milik korban lainnya. Total sudah 34 jenazah yang ditemukan dan sudah diterbangkan ke Surabaya, Jawa Timur untuk diidentifikasi. [Lihat: 34 Jenazah Sudah Diterbangkan ke Surabaya]
Suyuti menjelaskan pemusnahan baju khusus tidak sekadar hanya dibakar. Tapi suhunya harus terukur dengan mencapai 1.100 derajat Celcius. 11 kali lebih panas dari air mendidih dengan 100 derajat Celcius.
BACA JUGA: 34 Jenazah Sudah Diterbangkan ke Surabaya
Tidak hanya baju khusus yang dipakai harus segera dimusnahkan, tapi cairan serta kamar bekas tempat jenazah juga harus disterilkan. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kontaminasi dari kuman. (awa/jpnn)
BACA JUGA: Mulai Membusuk, Jenazah Korban AirAsia Tenggelam ke Dasar Laut
BACA ARTIKEL LAINNYA... LHKI Dukung Program Penghematan Birokrasi
Redaktur : Tim Redaksi