jpnn.com - JAKARTA - Kolumnis Dahlan Iskan ikut kaget dengan dinamika di tubuh Partai Golkar.
Airlangga Hartarto meninggalkan kursi Ketua Umum Golkar. Tak lama, petinggi Partai Beringin Rindang menggelar rapat pimpinan.
BACA JUGA: Benny Hutapea: Gibran Layak Pimpin Partai Golkar
"Rapim Golkar benar-benar terjadi 13 Agustus, malam tadi, tiga hari setelah pengunduran diri. Itu sesuai dengan spekulasi pertama," tutur Dahlan dalam tulisannya "Kaget Melongo".
Dalam rapim itu yang terpilih sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua umum adalah Agus Gumiwang Kartasasmita.
BACA JUGA: Agus Gumiwang Kartasasmita Resmi jadi Plt Ketua Umum Partai Golkar
"Juga sesuai dengan spekulasi yang beredar," bunyi tulisan Dahlan.
Rapim juga memutuskan Munaslub Golkar akan diselenggarakan pada 20 Agustus.
BACA JUGA: Jokowi Bantah Cawe-cawe terkait Pengunduran Airlangga dari Ketum Golkar
"Itu juga sesuai dengan urutan dalam spekulasi. Maka tinggal membuktikan tiga spekulasi berikutnya," tutur Dahlan.
Apa itu?
- Apakah ketua munaslub-nya (penanggung jawab) Bambang Soesatyo dan Adies Kadir.
Bambang Soesatyo adalah wakil ketua umum Partai Golkar yang juga ketua MPR.
Adies Kadir adalah tokoh Golkar Jatim yang juga ketua DPP Partai Golkar. - Apakah Ketua Umum Golkar akan dijabat Bahlil Lahadalia?
Dengan wakil ketua umumnya Agus Gumiwang Kartasasmita.
Lalu ada jabatan baru, ketua harian. Akan dijabat Bambang Soesatyo. - Dan spekulasi penting yang harus dibuktikan, apakah Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka menjadi ketua dewan pembina yang kekuasaannya dimutlakkan kembali?
"Tiga spekulasi pertama sudah terbukti benar adanya. Berarti spekulasi itu bukan spekulasi. Itu ternyata keputusan di bawah meja –mejanya dari kaca sehingga bisa dilihat dari atasnya," tutur Dahlan.
"Kok bisa pohon beringin yang begitu rindang tumbang begitu saja. Itu jadi humor yang sangat viral. Saya memilihnya sebagai humor politik terbaik tahun ini: sebesar-besar pohon bisa ditumbangkan oleh tukang kayu. Tukang kayunya pasti sakti. Lebih sakti dari pohon beringin yang berhantu sekali pun," imbuh Dahlan.
Menurut Dahlan, kesucian sebuah AD/ART partai bisa ikut tumbang. "Spekulasi di bawah kaca pun mengatakan AD/ART Partai Golkar akan diubah di dalam Munaslub minggu depan: ketua dewan pembina bisa dijabat oleh anggota yang masih baru," tuturnya.
"Lalu, wewenang ketua dewan pembina diperbesar. Seperti Golkar di zaman Pak Harto. Munaslub begitu terburu-buru. Pendaftaran calon kepala daerah harus dilakukan pada 27 Agustus. Namun, dengan Munaslub diselenggarakan 20 Agustus, ketua umum yang baru punya waktu menandatangani berkas pencalonan kepala daerah. Juga punya waktu untuk menunjuk calon selain yang sudah telanjur dijanjikan ketua umum sebelumnya," imbuh Dahlan dalam Kaget Melongo itu. (*/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan