jpnn.com - AKHIR-AKHIR ini perhatian publik tertuju pada bursa calon Ketua Umum Golkar, partai yang telah berdiri sejak 1964.
Nama Bahlil Lahadalia mencuat ke permukaan, menjadi topik hangat yang banyak dibicarakan di media nasional hingga media sosial.
BACA JUGA: Jokowi Anugerahkan Tanda Jasa & Kehormatan kepada 64 Tokoh, Ada Bahlil hingga Budi Arie
Bang Bahlil, panggilan akrab saya ke beliau memang senior yang banyak memberikan inspirasi bagi kami anak muda. Terlahir dengan sangat keterbatasan dari seorang ibu rumah tangga biasa, dan bapak kuli bangunan, membuat beliau sudah tahan banting dengan berbagai dinamika kehidupan.
Beliau sering mengatakan kepada kami adik-adik beliau, 'Dinda, abang sudah tidak takut lagi miskin, karena orang paling miskin sudah pernah abang rasakan dahulu, karena abang dahulu pernah busung lapar dan hidup di jalanan'.
BACA JUGA: Bahlil Berpeluang jadi Calon Tunggal Ketum Golkar, Tak Perlu Mengubah Anggaran Dasar
Pengalaman hidup miskin dan susah itu menurut saya yang mengubah pola pikir, prinsip dan tekad Bang Bahlil, bahwa beliau bekerja keras, harus naik kelas, harus membuat keterbatasan ini menjadi peluang, dan dengan kondisi apa pun pegang terus integritas dan kepercayaan dari orang.
Pesan menjaga kepercayaan dan integritas itu sangat kami pegang betul dari beliau. Dan memang terbukti, dengan dua modal ini sekarang Bang Bahlil bisa mengubah nasibnya. Beliau meniti karir dari aktivis, pengusaha hingga kini menjadi salah satu pejabat yang memiliki peran strategis dalam kebijakan negara.
BACA JUGA: Bahlil Ketua Umum, Gibran Dewan Pembina, Tukang Kayunya Pasti Sakti
Saat ini beliau menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM RI dan telah menjadi anggota aktif Golkar sejak 2001 hingga 2014 dan pernah menjabat sebagai bendahara DPD Golkar Papua.
Pengorbanan Bang Bahlil untuk Golkar tidak perlu diragukan lagi. Kita pasti pernah mendengar kabar Bang Bahlil hampir terbunuh demi Partai Golkar di Papua. Beruntung, Bahlil diselamatkan Kapolda Papua Tito Karnavian saat itu.
Saat itu, Bang Bahlil dan tim sukses almarhum Habel Melkias Suwae berkampanye di pegunungan di Papua. Namun, mereka dikepung oleh massa dan terancam dibunuh oleh massa yang sudah emosional dan beringas dari pihak sebelah.
Selain di Papua, Bang Bahlil juga pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), sebuah sayap organisasi kepemudaan Partai Golkar, di masa kepemimpinan Akbar Tandjung sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Pada 2010, Bang Bahlil juga pernah menjadi calon Ketua Umum organisasi sayap pemuda Golkar, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), walau akhirnya kalah dari Dave Laksono.
Ini bukti, bahwa proses kaderisasi Bang Bahlil di Golkar tidak instan. Perjalanan panjang Bahlil di Golkar dan organisasi sayap, serta pengalaman menjadi Bendahara Umum PB HMI dan Ketua Umum HIPMI menunjukkan bahwa beliau telah matang dalam proses kaderisasi dan organisasi.
Bang Bahlil adalah senior yang telah meniti karier dari bawah dan selalu berkomitmen dalam urusan kaderisasi, tak pernah lepas membimbing para junior hingga hari ini.
Lahir dari keluarga sederhana membuat Bang Bahlil hidup dengan kemandirian sejak kecil. Saat masih duduk di bangku sekolah dasar, Bahlil menjajakan kue di sekolah untuk membantu perekonomian keluarga. Dirinya juga sempat menjadi kondektur saat masih SMP. Ketika duduk di bangku SMA, Bahlil menjadi sopir angkot secara part time.
Perjalanan hidupnya, mengajarkan kita sebagai anak muda untuk tidak menyerah mencapai tujuan. Kerja keras dan tekad seperti itulah yang dibutuhkan oleh kita anak muda dari seorang pemimpin.
Perjalanan hidupnya yang dimulai sebagai sopir angkutan umum (angkot) hingga menjadi pengusaha sukses dan anggota kabinet menunjukkan semangat juangnya yang tinggi, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk kemaslahatan masyarakat.
Perjalanan hidupnya itu, menjadi contoh bagi kita anak muda untuk tidak patah semangat dan menyerah dengan keadaan.
Pada 2015, Bahlil didapuk sebagai Ketua Umum HIPMI periode 2015-2018 dalam Munas HIPMI setelah mengungguli rivalnya dengan selisih dua suara. Bahlil juga memimpin delegasi pengusaha muda ke Jepang pada 2016 dan ke Eropa pada 2018 (HIPMI-Europe Trade Mission 2018).
Bahlil yang memulai kesuksesannya dari bawah itu, ingin anak-anak muda terutama dari Papua bisa mengikuti jejaknya. Hal itu terbukti dengan dia sering kedapatan berdiskusi dengan anak-anak Papua yang berkuliah di berbagai universitas.
Tentu, hal itu membuktikan kesungguhan Bang Bahlil dan komitmennya untuk membangun bangsa Indonesia.
Dengan pengalaman panjang dan kedekatan dengan anak muda, menjadi modal utama Bahlil untuk memimpin Golkar yang diisi oleh banyak anak muda. Bagi kita anak muda, terutama kader muda Golkar, sosok Bahlil Lahadalia yang sangat mengayomi itu, tentu sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan ke depan.
Bahlil Bisa Bawa Golkar Maju
Dalam menuju Indonesia Emas 2045 dan zaman digitalisasi, serta jumlah penduduk Indonesia yang didominasi pemuda, sosok senior yang mengayomi dan peduli dengan pendapat anak muda sangat diperlukan.
Bahlil Lahadalia juga tidak pernah alergi dengan masukan-masukan dan ajakan diskusi kepemudaan. Hampir rutin saya dan kawan-kawan aktivis lintas organisasi diskusi dengan beliau. Tidak ada jarak senior dan junior, pejabat dengan masyarakatnya.
Mengutip jurnal Kepemimpinan Di Era Milenial Ditinjau dari Aspek Komunikasi yang ditulis Hasril Atieq Pohan (2019), pemimpin di era milenial harus mampu mendorong semangat perubahan, pembaruan, inovasi, kreativitas, dan entrepreneurship.
Semua saluran media sosial sebagai alat komunikasi harus mampu menjadi alat dalam mewujudkan hal tersebut dan dipersiapkan dengan baik dan benar.
Kepemimpinan era milenial memiliki pendekatan yang berbeda dari kepemimpinan konvensional. Hal ini karena digitalisasi, sehingga kepemimpinan yang masih konvensional menjadi hal yang kurang efektif untuk generasi milenial ini.
Pendekatan yang digunakan harus mampu membangkitkan ide-ide generasi milenial, ide yang kreatif dan inovatif.
Kemudian juga harus mampu memberikanumpan balik kepada generasi milenial serta berikan ide alternatif atau bahkan pengarahan atau perintah yang bisa menjadi cambuk untuk membangkitkansemangat generasi milenial.
Sehingga pada akhirnya kepemimpinan di era generasi milenial mampu menjadikan generasi milenial seperti yang diharapkan atau sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Saat ini, kita generasi muda membutuhkan sosok pemimpin yang digital mindset di tengah era digital, pemimpin yang pantang menyerah, berani tampil beda, inklusif, dan pemimpim yang cerdas melihat peluang.
Semua kriteria itu dipenuhi oleh Bahlil Lahadalia bahkan sejak dirinya masih SMP yang tidak menyerah dengan keaadaan sehingga berhasil menjadi Menteri Investasi pertama yang berasal dari Papua.
Kita juga harus yakin dengan sosok Bahlil dan gaya kepemimpinannya, kedekatan dengan juniornya bisa membuat Golkar menjadi partai anak muda yang modern. (*)
Penulis merupakan kader muda Partai Golkar
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Idrus Marham Yakin Bahlil Terpilih Secara Aklamasi jadi Ketum Golkar
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Kenny Kurnia Putra