jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim menyindir narasi yang diungkapkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tentang penundaan penggantian presiden pada 2024.
Menurut dia, Bahlil memakai narasi ekonomi demi menyarankan penundaan penyelenggaraan pilpres pada 2024 menjadi 2027.
BACA JUGA: Main Gim PUBG Mobil Bareng Pevita Pearce, Mau?
"Menggunakan alasan ekonomi untuk menunda pergantian presiden, sangat tidak masuk akal dan mengada-ada," kata legislator Fraksi PKB itu melalui keterangan pers, Selasa (11/1).
Menurut Luqman, penyelenggaraan pemilu untuk memilih presiden atau wakil presiden justru bisa menjadi pemicu pergerakan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
BACA JUGA: GP Ansor Polisikan Penendang Sesajen, Kapolres Lumajang Sampaikan Komitmennya
Ketua PP GP Ansor itu tidak pernah mendengar sektor ekonomi mengalami kemerosotan ketika pemilu berlangsung di tanah air.
"Pemilu di Indonesia tidak pernah menjadi faktor penyebab krisis ekonomi. Jelas itu," tutur Luqman.
BACA JUGA: Pilpres 2024, Hasto Kristiyanto: Cukup Banyak Stok Pemimpin di PDIP
Dia mengingatkan upaya menunda penyelenggaraan Pemilu 2024 agar tidak terjadi pergantian presiden atau wakil presiden ialah tindakan inkonstitusional.
"Antidemokrasi dan melawan kedaulatan rakyat," bebernya.
Bahlil sebelumnya mengomentari temuan survei mengenai perpanjangan masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) hingga 2027.
Menurut dia, hal itu sejalan dengan beberapa diskusi yang dilakukan Mantan Ketua Umum Hipmi itu dengan dunia usaha.
Dia mengeklaim para pengusaha tengah berupaya bangkit setelah terdampak pandemi Covid-19.
Pengusaha akan merasa berat jika upaya bangkit berbenturan dengan agenda politik.
"Para pengusaha baru menghadapi persoalan pandemi COVID-19 dan saat ini perlahan bangkit. Jika harus menghadapi persoalan politik dalam waktu dekat akan memberatkan," ujar Bahlil, Minggu (9/1). (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berita Duka, Vidia Devi Meninggal Dunia, Polres dan Polsek Langsung Memburu
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan