jpnn.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan menanggapi kritikan Ketua Tim Kerja Strategis (TKS) calon presiden-calon wakil presiden nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Bahlil Lahadalia yang menilai ada skenario dibalik kritikan sejumlah civitas academica.
Anies meminta bahwa sebaiknya Bahlil fokus bekerja sebagai Menteri Investasi yang kini masih diemban amanatnya.
BACA JUGA: Anies-Muhaimin Siapkan Program Dana Abadi Guru
“Ya pada fokus dibidang masing-masing saja lah. Yang mengurus investasi, fokus investasi. Supaya investasi kita lebih padat karya, daripada padat modal,” ucap Anies di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (7/2).
Eks Menteri Pendidikan itu pun menyindir bahwa saat ini semua pihak seolah terkesan mengurusi pemilihan presiden.
BACA JUGA: Anies Ajak Masyarakat Sintang Wujudkan Perubahan Pekan Depan
“Kalau enggak, semua nanti pada ngurusin pilpres. Republik ini harus jalan,” kata dia.
Menurut Anies, bila Menteri Investasi turut bereaksi berlebihan, justru menimbulkan keanehan bahwa yang selama ini terjadi di pilpres juga merupakan rekayasa.
“Kalau tidak malah menggambarkan bahwa sebetulnya selama ini ada rekayasa ya,” tuturnya.
Sebelumnya, Bahlil Lahadalia menyebut ada skenario di balik kritikan yang menggema dari sejumlah kampus di Indonesia, sebagai skenario.
Menteri Investasi ini mengatakan sebagai mantan Ketua BEM dan aktivis, Bahlil menyebut sangat paham dengan skenario yang sedang terjadi.
“Skenario ini, kita sudah paham sebagai mantan aktivis. Ini ‘penciuman’ saya sebagai mantan Ketua BEM ngerti betul barang ini. Kecuali kita (saya) dulu kutu buku, kita (kan) besar di jalan,” kata Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/2). (mcr4/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi