jpnn.com, JAKARTA - Bahrun Naim dikabarkan tewas saat bertempur melawan pasukan rezim Bashar Al-Assad.
Bahrun Naim merupakan WNI anggota ISIS yang diduga menjadi sosok di balik rentetan aksi terorisme di Indonesia.
BACA JUGA: Polri Cari Penyebar Info Awal Kematian Bahrun Naim di Medsos
Kendati telah coba ditelusuri dari Atase Kepolisian Turki, Polri belum bisa memastikan kebenaran informasi tewasnya Bahrun Naim.
Informasi yang diterima Jawa Pos, BN tewas pada 30 November lalu di Abu Hamam, Suriah. Dia diduga tewas saat terjadi pertempuran melawan pasukan rezim Bashar Al-Assad.
BACA JUGA: Polri Belum Bisa Pastikan Kabar Kematian Bahrun Naim
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Polri Kombespol Martinus Sitompul menjelaskan, memang ada informasi yang beredar menyebutkan BN tewas.
Namun, belum tentu informasi itu benar. ”Polri berupaya melakukan konfirmasi atas informasi itu,” jelasnya.
BACA JUGA: Bahrun Naim Dikabarkan Mati, Ini Rencana Polri
Namun, dari akses Polri di luar negeri seperti Atase Kepolisian Turki, ternyata belum bisa memastikan kebenarannya. ”Belum jelas benar tidaknya BN ini tewas,” jelasnya di kantor Divhumas kemarin.
Menurutnya, Polri tentunya terus mendalami informasi tersebut. Caranya, dengan meminta informasi dari Interpol.
Biasanya, bila ada penangkapan atau penemuan warga negara tertentu, kepolisian negara itu menginformasikannya ke kepolisian asal warga negara tersebut. ”Kalau sudah pasti, kami akan jelaskan,” ujarnya.
Yang pasti, dari pendeteksian Polri terakhir kali BN dideteksi berada di wilayah Suriah. ”Ada sejumlah kesaksian yang memastikan hal tersebut,” papar mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya tersebut.
Bila benar BN tewas, tentu akan sangat mempengaruhi kondisi di Indonesia. Pasalnya, diketahui BN diduga berada di balik sejumlah aksi teror belakangan ini.
Diantaranya, aksi teror Thamrin pada awal 2016, pabrik bom Majalengka pada akhir 2016, dan rencana aksi teror akhir tahun.
Berbagai peran dilakukan BN, seperti penyandang dana, inisiator hingga mengajarkan cara pembuatan bom.
Polri juga sempat menyebutkan bahwa BN ini ahli dalam bidang Teknologi Informasi (TI) yang melakukan upaya propaganda dan merekrut anggota ISIS asal Indonesia.
Dari sejumlah pemberangkatan calon anggota ISIS yang berhasil digagalkan diketahui, BN menjanjikan gaji besar untuk WNI yang mau bergabung dengan ISIS.
Bahkan, BN juga diketahui mengirimkan uang untuk bisa mendatangkan WNI ke wilayah perang Suriah dan Irak tersebut. (idr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi I Imbau WNI Tak Terlibat Aktivitas Politik di Mesir
Redaktur & Reporter : Soetomo