Baik untuk Penglihatan, Ini 6 Manfaat Labu Kuning yang Perlu Anda Ketahui

Senin, 28 Desember 2020 – 12:20 WIB
Labu kuning kaya akan manfaat kesehatan. Foto: Thinkstock

jpnn.com, JAKARTA - MESKI umumnya dikenal sebagai sayuran, labu secara ilmiah adalah buah karena mengandung biji.

Konon, secara nutrisinya lebih mirip dengan sayuran daripada buah-buahan.

BACA JUGA: Ternyata Ini Beberapa Manfaat Labu Kuning Bagi Kesehatan

Selain rasanya yang enak, labu juga bergizi dan dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan.

Berikut ini beberapa manfaat labu kuning, seperti dilansir laman Genpi.co.

BACA JUGA: Gusmalini, Penemu Mi Labu Kuning, Khasiatnya? Wow

1. Meningkatkan kekebalan tubuh

Labu kuning mengandung nutrisi yang bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Salah satunya, tingginya beta-karoten yang diubah tubuh menjadi vitamin A.

BACA JUGA: Biji Labu Kuning Ternyata Banyak Manfaatnya Buat Kesehatan

Beberapa studi telah menunjukkan vitamin A bisa memperkuat sistem kekebalan dan membantu melawan infeksi.

Sebaliknya, orang dengan kekurangan vitamin A bisa memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah.

Selain itu, labu juga tinggi vitamin C, yang telah terbukti meningkatkan produksi sel darah putih.'

Membantu sel-sel kekebalan bekerja lebih efektif dan membuat luka lebih cepat sembuh.

Selain sumber vitamin A dan C, labu juga merupakan sumber vitamin E, zat besi dan folat yang baik, yang semuanya telah terbukti membantu sistem kekebalan tubuh juga.

2. Menurunkan berat badan

Labu kuning dianggap sebagai makanan padat nutrisi. Meskipun begitu, labu juga sangat rendah kalori.

Menurut SELF Nutrition Data, labu memiliki kurang dari 50 kalori per cangkir atau sekitar 245 gram, dan terdiri dari sekitar 94 persen air.

Sederhananya, labu adalah makanan yang bagus untuk penurunan berat badan karena Anda bisa mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak, tanpa perlu khawatir penambahan kalori yang berlebihan.

Apalagi, labu adalah sumber serat yang baik, yang bisa membantu mengurangi nafsu makan.

3. Mempertajam penglihatan

Warna orange labu yang cemerlang berasal dari pasokan beta-karoten, yang diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh.

Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan membantu retina menyerap dan memproses cahaya.

Secangkir labu mengandung lebih dari 200 persen asupan harian vitamin A yang direkomendasikan untuk kebanyakan individu.

Sehingga labu menjadi pilihan yang luar biasa untuk menjaga kesehatan mata.

Selain itu, labu mengandung lutein dan zeaxanthin, yaitu antioksidan yang membantu mencegah katarak dan memperlambat perkembangan degenerasi makula.

4. Mengatur tekanan darah

Kandungan serat, kalium, dan vitamin C dalam labu semuanya mendukung kesehatan jantung.

Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Nutrition Metabolism Cardiovascular Diseases yang dilakukan terhadap 2.722 peserta menunjukkan mengonsumsi cukup kalium hampir sama pentingnya dengan penurunan natrium dalam pengobatan tekanan darah tinggi.

Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Biasanya, mengurangi asupan natrium melibatkan makan makanan yang mengandung sedikit atau tanpa garam.

Menurut National Institutes of Health (NIH) Office of Dietary Supplements, mengonsumsi lebih banyak kalium juga bisa mengurangi risiko jenis penyakit kardiovaskular lainnya.

5. Memelihara kesehatan jantung

Kandungan folat, karotenoid, dan magnesium di dalam labu kuning membuatnya sangat baik bagi kesehatan jantung.

Magnesium akan bekerja sebagai relaksan pembuluh darah sehingga bisa menurunkan tekanan darah dan mencegah terjadinya penyakit stroke dan serangan jantung.

Selain itu, labu kuning juga bisa mencegah terjadinya aterosklerosis, yaitu suatu keadaan di mana dinding pembuluh darah arteri mengeras akibat penumpukkan lemak pada dinding dalamnya.

6. Menurunkan risiko kanker

Labu merupakan sumber beta-karoten yang kaya.

Sebuah studi dalam jurnal Molecular Cancer Research menunjukkan adanya hubungan positif antara diet kaya beta karoten dan penekanan tumor pada kanker prostat.

Hasil studi cross-sectional dalam International Journal of Clinical Oncology juga menunjukkan beta karoten memperlambat perkembangan kanker usus besar pada populasi Jepang.(genpi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler