Bajak Laut Hidup Sangat Mewah di Gulf of Aden

Jumat, 31 Oktober 2008 – 02:01 WIB
SOMALIA - Kawasan perairan laut Somalia, Gulf of Aden, adalah tambang emas bagi titisan Admiral hook; para bajak lautDi negara miskin yang tak putus dirundung konflik itu, mereka hidup bak raja

BACA JUGA: Sarah Palin Makin Coreng Citra McCain

Bergelimang harta
Ternyata bajak laut menjadi profesi baru yang sangat menjanjikan keuntungan materi bagi pemuda desa di sekitar negara “tak bertuan” itu.

Hasil penelusuran BBC terhadap para pembajak  kapal Ukraina, MV Faina, yang mengangkut peralatan militer menuju Kenya itu berbuah pertanyaan baru

BACA JUGA: Militan Taliban Ikut Bantu Korban Gempa Pakistan

Siapakah mereka para penyamun di air bergaram itu? dari hasil penuturan warga, mereka tak lain orang-orang kaya baru, yang dari penghasilannya sebagai bajak laut, mampu memenuhi apapun kehendaknya.

’’Mereka punya uang, punya kekuatan dan semakin kuat dari hari ke hari,’’ kata Abdi Farah Juha, seorang warga yang tinggal di Garowe
Sebuah kota di Somalia

BACA JUGA: Iklan Politik Obama Hebohkan Pekan Terakhir Kampanye

Dengan harta yang menggunung, tak heran, mereka bisa menikahi gadis paling cantik, membangun rumah megah nan besar, membeli mobil-mobil jenis terbaru, termasuk juga membeli senjata untuk keperluan “pekerjaan” atau melindungi diri sendiriCara berpakaian pun tak seperti “pencopet” kampungan yang dekilMereka gaul fesyen

Membajak kapal dengan gaya parlenteRata-rata USD 2 juta (sekitar Rp 21,3 miliar) mengalir kekantong mereka dari hasil uang tebusan kapalDi negaranya sendiri, profesi bajak laut bukan pekerjaan burukMereka diterima sebagaimana biasanya dalam lingkungan sosialUsia preman laut itu sekitaran 20-35 tahunMereka bekerja penuh resiko demi cara mudah mendapatkan uang dan hidup bergaya.

Hidup mereka timpang seratus delapan puluh derajat berbeda dibandingkan penduduk lokal yang menggantungkan harapan pada bantuan makanan  internasional sejak 17 tahun terakhir.  Hasil penelusuran BBC menyebutkan, meski rombongan bajak laut itu terdiri dari beberapa orang, namun sama sekali tak ada sengketa diantara merekaUang adalah pengikat utama merekaYang penting, pembagian harus rata’’Semua orang bahagiaKami menembakkan senjata untuk merayakan eid,’’ kata Sugule Ali, juru bicara bajak laut yang menyandera MV Faina sejak sebulan lalu kepada BBC.

Menurut analis BBC Somalia, Mohamed Mohamed, geng penyamun ini disokong oleh tiga tipe anggota berbedaPertama, mantan nelayan, Orang ini ibarat otak kriminalitas bajak lautDikarenakan dia telah mengenal lautKedua, eks militan, kemungkinan dia ototnyaOrang yang berani adu jotos langsung dengan klan pembajak Somalia lain. 

Ketiga ahli teknikKemungkinan dia adalah operator komputer yang ahli mengutak-atik peralatan supercanggih sehingga bisa digunakan sebagai penunjang pembajakanTelepon satelit, GPS dan perangkat keras militerMasing-masing mendapat bagian yang sama dari hasil tebusan kapal yang berhasil di bajak.

Dari catatan think tank Inggris, Chatham House, total tebusan yang mengalir bersama laut somalia adalah USD 30  juta (sekitar Rp 319,3 miliar) dalam setahun terakhirKadang mereka juga tampak agresif untuk segera mendapatkan uangLihat saja dengan tawaran tebusan kapal MV Faina yang di bajakPertama-tama mereka minta USD 35 juta, lalu turun menjadi USD 20 juta, lalu turun lagi menjadi hanya USD 8 juta

Sumber senjata para bajak laut itu adalah YamanSebagian besar juga dipasok dari ibu kota Somalia, MogadishuDealer senjata itu menerima uang dari hasil transaksi mereka via perusahaan “hawala”, sebuah sistem transfer uang informal yang hanya didasarkan pada kepercayaan atau penghargaanHartawan dari Dubai dilaporkan adalah penyumbang dana bagi aktivitas bajak membajak itudari penelusuran BBC, ternyata sokongan dana dari taikong Dubai itu tidak Cuma-CumaDana tersebut hanya dipinjamkanArtinya, bajak laut berkewajiban mengembalikan dana pinjaman tersebut.

Tentu saja karir sebagai bajak laut sangat menjanjikan bagi para pemuda dinegeri miskin dan kering-kerontang ituDengan uang berlebih, para bajak laut itu bisa mencari istri kedua atau ketiga yang masih muda dari keluarga miskin di Somalia tapi secara fisik cantikTidak semua warga respek dengan elit baru Somalia itu.
’’Pembajakan ini berdampak buruk dalam beberapa aspek kehidupan di Garowe,’’ kata Mohamed Hassan sorang warga, berkeluh kesah.  Keamanan wilayah itu terancam sebab ratusan pria bersenjata api bergabung dengan bajak laut

Kebiasaan bertransaksi dengan Dollar AS menyebabkan fluktuasi harga saham di SomaliaDampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat biasa karena juga memengaruhi ekonomi lokal’’Pola hidupnya juga tidak mendidikMereka menawarkan warga dengan narkoba, rokok dan alkohol,’’lanjut Hasan.  Para bajak laut menolak disebut penyamun kapalMereka lebih senang disebut, “penjaga pantai”.

Kini wilayah perairan Somalia dijaga ketat oleh angkatan laut NATO, bekerja sama dengan AS dan EropaAlasannya untuk menjamin keamanan kapal-kapal yang berkepentingan berlayar di perairan rawan, Gulf of Aden.(BBC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota Dewan Taiwan Serang Pejabat Tiongkok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler