jpnn.com, TABANAN - Populasi kera di DTW Alas Kedaton Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali, bertambah secara signifikan setiap tahunnya.
Pihak desa pun telah menjajaki kerja sama ke Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) untuk membantu melakukan kebiri tembak.
BACA JUGA: Pakai Google Maps, Truk Tronton Kejebak di Jalan Sempit
Perbekel Desa Kukuh, I Made Sugianto menjelaskan, penambahan yang terjadi bahkan mencapai estimasi 100 ekor. Dan ada juga kera yang hidup di luar hutan dengan jumlah sekitar 80 ekor.
"Ini karena kera duwe belum dikebiri, jika dilihat sekarang jumlah totalnya ada sekitar 1.500 pastinya kami tidak bisa hitung," ungkapnya.
BACA JUGA: Optimistis Jokowi â Maâruf Menang Telak, 90 Persen Bro!
Atas kondisi tersebut, pihak desa telah menjajaki kerjasama dengan LSM Pusat Penyelamat Satwa (PPS) di Tabanan untuk melakukan kebiri baik kera jantan maupun betina. Hanya saja saat ini pihaknya masih menunggu karena PPS tersebut harus berkoordinasi dengan dokter di Jakarta.
BACA JUGA: KLHK Luncurkan Program Survei Terbesar di Dunia untuk Harimau Sumatera
BACA JUGA: Sandi Ditolak di Kandang Banteng, Bawaslu Lakukan Pengusutan
"Katanya akan dilakukan kebiri dengan cara tembak, cara ini juga digunakan di objek wisata di Sangeh," lanjutnya.
Di samping itu, pihaknya juga akan melakukan koordinasi atau kerjasama ke Prodi Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Koordinasi dilakukan untuk mendapatkan informasi seperti biaya proses kebiri agar bisa dirancang dananya di APBDes untuk action di 2020.
"Karena sekarang APBDes atau Dana Desa untuk kegiatan fisik sudah digenjot, jadi untuk kegiatan nonfisik seperti kebiri kera duwe kami juga akan pikirkan," sambungnya. (ras/aim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jurus Pemkab Tabanan Jaga Harmoni Kehidupan Umat Beragama
Redaktur & Reporter : Soetomo