Bakar Lahan Sendiri, Kakek di Muratara Tewas Terkepung Api

Kamis, 18 Juli 2024 – 12:03 WIB
Korban Muhadi. Foto: Dokumen polisi for JPNN.com.

jpnn.com, MURATARA - Muhadi, 72, warga Desa Bumi Makmur, Kecamatan Nibung Muratara meninggal dunia akibat terkepung api seusai membakar lahan di kebun sawitnya sendiri.

Tewasnya kakek tersebut pertama kali diketahui oleh saksi Warsito, 57, dan saksi Yusup, 37, yang bersebelahan kebun sawit dengan korban.

BACA JUGA: Pandawa Ganjar Edukasi Milenial Antisipasi Kebakaran Lahan Gambut di Kalsel

“Saya curiga, biasanya korban mengajak pulang bersama untuk salat zuhur. Saya lihat asap di kebun korban, perasaan saya jadi tidak enak. Saya datangi kebunnya bersama saksi Yusup. Di situ saya temukan korban sudah tergeletak ditengah tengah kebun yang terbakar dan sudah dalam keadaan meninggal dunia,” terang Warsito, Kamis (18/7/2024).

Warsito mengisahkan bahwa pada Rabu (17/7/2024) tersebut sekitar pukul 07.00 pagi, korban berangkat ke kebunnya di desa Bumi Makmur, Nibung kabupaten Muratara dengan menggunakan sepeda motor sambil membawa bibit kelapa sawit.

BACA JUGA: Damiana Sumiati Terjebak dalam Kebakaran Lahan di Kapuas Hulu, Innalillahi

Siang harinya sekitar pukul 12, kebiasaan saksi Warsito menunggu korban yang selalu mengajaknya pulang untuk salat dzuhur.

“Kebiasaan korban membersihkan kebun dengan cara membakar sedikit demi sedikit, akibat terpaan angin api menjadi meluas dan melebar. Korban ini memang mengalami sakit sesak napas, karena kekurangan oksigen saat melakukan pemadaman sendirian itu yang menyebabkan korban meninggal," terang Warsito.

BACA JUGA: DLH Minta Bantuan Manggala Agni Memadamkan Kebakaran Lahan di TPA Sukawinatan Palembang

Hasil pengecekan petugas Polres Muratara, Ipda Hermansyah dan tim yang mendatangi lokasi diperkirakan luas lahan terbakar 1/2 hektare sudah kondisi api padam.

Petugas mengamankan barang bukti celana korban kondisi terbakar, sepasang sepatu bot warna kuning dan sepeda motor yang digunakan korban.

Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardani saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

"Kami mengimbau kepada masyarakat agar memiliki kesadaran untuk tidak memanfaatkan musim kemarau membuka lahan atau kebun dengan cara membakar, " tegas Koko.

“Lahan yang kering, udara panas dan angin kencang menjadikan kebakaran sulit dikendalikan sehingga berpotensi meluas dan ini membahayakan, merugikan banyak pihak,” tambah Koko.

Kata Koko bahwa pihaknya dan jajaran Polda Sumsel sudah sering memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, melalui Maklumat Kapolda, menyebaran pamflet dan informasi melalui berbagai media.

"Imbauan sudah sering kali kami berikan kepada masyarakat , kami sangat sayangkan kejadian ini, semoga menjadi pelajaran bagi kita semua," tutup Koko. (mcr35/jpnn) 


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Cuci Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler