Bakar Sampah Sembarangan Pengaruhi Kualitas Udara

Jumat, 20 Agustus 2021 – 02:22 WIB
Ilustrasi kualitas udara Jakarta buruk. Foto : Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kualitas udara di kota-kota besar di Indonesia kini makin memprihatinkan.

Founder dan CEO Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano menilai salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas udara, khususnya di Jakarta, adalah masih banyaknya pembakaran sampah oleh masyarakat.

BACA JUGA: Seperti ini Cara Mutia Ayu Mengenang 2 Tahun Pernikahan dengan Mendiang Glenn Fredly

“Masyarakat masih membakar sampah secara sembarangan. Padahal, dalam UU No.18 Tahun 2008 dan PP 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah, berisikan larangan masyarakat untuk membakar sampah,” ujar Junerosano, dalam video yang diunggah di akun Instagram Bicara Udara, Jumat (20/8).

Junerosano menerangkan, menurut hukum kekekalan energi, energi tidak bisa dimusnahkan dan hanya bisa berubah bentuk.

BACA JUGA: PT PP Garap Penataan Kawasan Suci Pura Agung Besakih di Bali, Sebegini Nilainya...

Dia lantas mencontohkan, sampah yang tadinya zat padat, setelah dibakar menjadi gas atau udara dan menjadi polusi udara.

“Sampah padat yang dibakar berubah menjadi asap dan gas, lalu menjadi polusi udara. Kalau kita tidak mau hidup dengan sampah, mengapa kita mau hidup dengan polusi udara,” serunya.

BACA JUGA: Barito Pacific Salurkan 1.000 ton Beras kepada Warga di Jawa Tengah

Menurut Junerosano, kebiasaan masyarakat untuk membakar sampah terjadi di banyak titik. Sehingga, sulit untuk dikontrol dan sulit diatur pengawasan serta penegakannya.

“Dengan adanya urbanisasi, pertumbuhan laju penduduk dan laju konsumsi, meningkatnya status sosial dan daya beli masyarakat, mempengaruhi praktik pembakaran sampah di masyarakat,” imbuhnya.

Junerosano menambahkan, cakupan pengelolaan sampah di Indonesia yang saat ini berada di kisaran 70 persen, harus segera ditingkatkan untuk meminimalisir perilaku pembakaran sampah di tengah masyarakat. Jika tidak, maka masyarakat akan tetap melakukan pembakaran sampah.

“Bayangkan apabila kita tidak bisa bernafas secara bebas karena udara sudah sangat beracun,” tutur dia.

Selain itu, menurutnya dampak polusi udara ini akan lebih terasa di generasi mendatang. Jika saat ini saja kualitas udara tidak baik, kalau tidak segera diatasi, di masa mendatang akan lebih buruk lagi. Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat untuk turut menjaga kualitas udara.

“Jangan sampai ada momen anak di masa depan mempertanyakan mengapa buminya menjadi rusak. Mari kita jaga, kita wariskan udara yang bersih,” ajak Junerosano.(chi/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler