Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI Teguh Juwarno yang ikut dalam pertemuan ARAPAC mengungkapkan, karena seriusnya persoalan korupsi itu pula maka delapan negara yang ikut dalam pertemuan ARAPAC mendorong pengelolaan keuangan yang lebih transparans dan akuntabel di masing-masing negara.
"Salah satu rekomendasi dari pertemuan adalah diperlukan kerjasama yang lebih erat antara BAKN dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di setiap negara," kata Teguh melalui layanan BleckBerry Messenger dari Maladewa, Minggu (14/10).
Untuk diketahui, ARAPAC -Asia Regional Association of the Public Accounts Committees- menggelar pertemuan tahunan pertama di Maladewa pada 10-15 Oktober. Negara yang mengirimkan delegasinya pada pertemuan itu adalah Indonesia, Thailand, India, Srilanka, Bangladesh, Afghanistan, Bhutan dan Maladewa selaku tuan rumah. Pertemuan itu juga dipantau oleh Public Accounts Committees (PAC) -lembaga sejenis BAKN DPR- dari Inggris, Kanada dan Australia.
Menurut Teguh, 8 negara peserta menyadari bahwa keberadaan BAKN di masing-msing parlemen harus berdampak pada peningkatan tata kelola yang baik, keterbukaan, akuntabilitas dan efisiensi pengelolaan sumber daya negara. "Sehingga hal ini bisa bermuara pada peningkatan upaya pencegahan penyimpangan dan korupsi keuangan negara," ucap Teguh.
Dalam rangka itu pula, lanjut Teguh, ARAPAC akan membangun jejaring, saling berbagi pengalaman, serta meningkatkan kapasitas dan kualitas kualitas BAKN antar-negara peserta se-Asia. "Delegasi Indonesia juga dipercaya secara aklamasi menjadi wakil ketua eksekutif komite untuk dua tahun ke depan," pungkas Teguh.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP Tak Risaukan Hasil Survei
Redaktur : Tim Redaksi