jpnn.com, JAKARTA - Pelaksana Tugas Direktur Keuangan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) Ahmad Jauhari mengatakan bahwa penting bagi setiap staf untuk mengukur target pekerjaan yang tercapai dan tantangan dari tugas.
Salah satu caranya, kata Ahmad Jauhari, lewat fokus grup diskusi Risk Literacay Management 2023 bertema Learning for Crisis Buidling a Character a Previliance, di Jakarta, 11 September 2023.
BACA JUGA: Pameran Sewindu PSN, BAKTI Kominfo Beberkan Capaian Satelit Satria-1
Diskusi dibuka oleh Pelaksana Tugas Direktur Keuangan BAKTI Kominfo Ahmad Jauhari dan diikuti sejumlah pegawai di lingkungan BAKTI Kominfo maupun mitra stakeholder yang bergerak di bidang telekomunikasi dan informatika.
"Di dalam suatu instansi yang mempunyai pengelolaan manajemen terpadu maka patut ada kerangka kerja guna merealisasikan output sesuai dengan keadaan lingkungannya," ungkap Jauhari dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Kamis (21/9).
BACA JUGA: Peringati HUT ke-68 Lalu Lintas Bhayangkara, Korlantas Polri Gelar Bakti Sosial Serentak
Menurutnya, dengan risk management tersebut maka akan tercipta perbaikan terus menerus terkait kebijakan menuju sasaran kerja.
"Ini perlu dipahami oleh segenap sumber daya manusia (SDM) tenaga kerja bagaimana mengelola dampak risiko terjadi pada perusahaan,” kata Jauhari.
Manajemen risiko adalah proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan risiko, dan memonitor dan mengendalikan penanganan risiko.
Menurut Ahmad Jauhari, lazim terjadi bila dalam kinerja dan usaha perusahaan selalu muncul risiko yang dapat mempengaruhi sasaran visi misi maupun performa.
Itulah sebabnya, agar meminimalisasi dampak risiko, diperlukan manajemen risiko (risk management) yang mampu memantau, melacak, serta melakukan pencegahan.
Sederet pembicara dihadirkan dalam diskusi Risk Literacy Management 2023 BAKTI Kominfo. Salah satunya adalah peneliti dan konsultan senior bidang ekonomi manajemen bisnis Jerry Marmen.
Jerry menjelaskan melalui forum diskusi manajemen risiko seperti dilaksanakan BAKTI Kominfo akan dapat menciptakan perhatian dari para perusahaan dan SDM tenaga kerja.
Menurut Jerry, antara perusahaan dan tenaga kerja adalah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
“Maka keduanya harus diberikan cara pandang yang sama mengenai risiko. Jika ingin lebih mendalam lagi bisa dicoba dalam bentuk workshop dan diadopsi bagi semua elemen,” ucap Jerry.
Risk Management Specialist Lutfi Fachda mengemukakan sifat dari risiko itu bersembunyi, melekat, dan terbawa dasarnya di aktivitasnya.
Setelah itu risiko akan menyusup masuk, lanjut Lutfi, pada program, strategi, kebijakan, serta visi misi yang dilakukan instansi.
“Salah merumuskan, mengintepretasikan, dan mengeksekusi visi misi, itu bisa dipenuhi dengan sarat terhadap risiko. Visi misi itu penting. Segala sesuatu berhasil atau tidak bermula dari visi misi,” papar Lutfi.
Serangkaian materi yang disampaikan dalam diskusi Risk Literacy Management 2023 antara lain pemahaman manajemen risiko, pengambilan keputusan, dan visi misi organisasi.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul