BAKTI Optimistis Palapa Ring Timur Rampung Sesuai Target

Sabtu, 22 Desember 2018 – 18:39 WIB
Danny Januar Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah (kiri) Aljabar Makatita Sekretaris Daerah Kab. Manokwari Muharso (tengah) dan Vice President PT Palapa Timur Telematika (kanan). Foto dok BAKTI

jpnn.com, MANOKWARI - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemkominfo optimistis mampu memenuhi target penyelesaian konstruksi fisik Palapa Ring Paket Timur.

Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Danny Januar mengatakan, saat ini progres pembangunan fisik Palapa Ring Paket Timur sudah mencapai 87,03 persen dari target.

BACA JUGA: BAKTI Tanda Tangani Kerja Sama dengan 19 Kepala Daerah

“Paket Timur ini paling menantang dibandingkan dua paket lain. Namun, kami optimistis bisa memenuhi target penyelesaian. Untuk itu, BAKTI proaktif berkomunikasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memenuhi target tersebut,” tuturnya Jumat, (21/12).

Danny merinci kendala yang dihadapi dalam penggelaran kabel serat optik palapa ring di darat, yang banyak bersinggungan dengan proyek pembangunan infrastruktur lainnya. Ditambah adanya permasalahan keamanan di salah satu kabupaten lokasi pembangunan.

Kemudian izin lingkungan area konservasi yang belum terbit di Laut Sawu, Selat Pantar, Taman Nasional Lorentz, dan Teluk Cendrawasih.

Terakhir, keterbatasan ketersediaan penyediaan helikopter yang memiliki kemampuan external load untuk pengangkutan material tower dan microwave untuk pembangunan jaringan palapa ring di daerah pegunungan.

Seperti diketahui, Palapa Ring Timur menghubungkan 35 kabupaten-kota dari Kota Baa di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur hingga ke Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Khusus untuk Papua Barat terdapat tujuh kabupaten/kota yang akan terhubung serat optik yakni dari Terminabuan, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat hingga Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

“Total panjang paket ini 6.878 km terdiri dari 4452 km jaringan laut, 2452 km jaringan darat, dan microwave sebanyak 59 hops. Paling panjang dan menantang, sekaligus membutuhkan dana paling besar,” lanjutnya.

Proyek Palapa Ring merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membangun ketersediaan layanan jaringan serat optik sebagai tulang punggung bagi sistem telekomunikasi nasional yang menghubungkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Proyek ini pernah terhenti sejak 10 tahun lalu untuk mendapatkan struktur yang tepat untuk pelaksanannya.

Proyek Palapa Ring merupakan proyek kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) pertama dalam sektor telekomunikasi dengan menerapkan skema pembayaran ketersediaan layanan atau Availability Payment (AP).(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler