jpnn.com - POSO -- Kapolres Poso AKBP Susnadi membenarkan terjadinya kontak tembak antara sipil bersenjata versus pasukan polisi yang menyebabkan jatuhnya dua korban jiwa.
Kontak tembak terjadi saat pasukan polisi Brimob Polda Sulteng melakukan pencarian keberadaan kelompok sipil bersenjata yang dilaporkan warga setempat telah menyandera empat warga desa lainnya.
BACA JUGA: Positif bagi Demokrasi, Konvensi Rakyat Layak Jadi Tradisi
“Kelompok bersenjata ini telah menangkap dan menyandera empat warga desa. Tapi satu sandera berhasil meloloskan diri dan melapor ke polisi. Dari situlah kita kejar mereka hingga terjadi kontak tembak hari ini,” terang Susnadi di pegunungan Dopi desa Taunca.
Seperti dilansir Radar Sulteng (JPNN Grup), pada aksi baku tembak tersebut, pasukan polisi berhasil mengamankan hidup-hidup satu orang anggota kelompok sipil bersenjata yang terkena luka tembak di bagian kaki.
BACA JUGA: Sindikat Penjualan Bayi di Medan Ditangkap
Sebelumnya, di Desa Tauca, polisi juga menangkap pemuda berinisial U yang diduga sebagai bagian dari kelompok bersenjata yang baku tembak dengan Brimob.
Sejumlah barang bukti berupa bom dan dua pucuk senjata laras panjang ikut diamankan dari sekitar lokasi TKP baku tembak.
BACA JUGA: 5000 Siswa Pengungsi Sinabung Tetap Bersekolah
Belum diketahui alasan apa yang menyebabkan kelompok sipil bersenjata menangkap dan menyandera warga desa Taunca. Kekuatan sipil bersenjata yang berani baku tembak dengan polisi di pegunungan desa Taunca diperkirakan polisi berjumlah Sembilan orang. (bud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuntut Pemulangan 52 TKW Ilegal dan Korban Trafficking
Redaktur : Tim Redaksi