Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo, DPR Minta Publik Percaya Versi Polisi

Selasa, 12 Juli 2022 – 21:30 WIB
Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto menyatakan publik harus menerima penjelasan pihak kepolisian soal tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang ditembak Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. 

"Suka, tidak suka, kita terima sebagai sebuah keterangan, penjelasan kepada publik. Kita terima," kata Bambang Wuryanto saat konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/7).

BACA JUGA: Ketua Komisi III Berharap Aksi Koboi di Rumah Irjen Ferdy Sambo Tak Terulang

Dia menyebutkan sebagai mitra kerja kepolisian, aksi koboi tersebut menjadi perhatian Komisi III DPR RI. 

"Itu jadi perhatian kami karena senpi ini dibeli oleh uang rakyat. Polisi juga dilatih untuk sampai pada posisi jabatan itu memakai uang APBN," lanjutnya.

BACA JUGA: Kapolri Ungkap 2 Kasus di Rumah Irjen Ferdy Sambo yang Menewaskan Brigadir J

Politikus PDI Perjuangan itu berharap kejadian itu tidak terulang lagi karena menyangkut uang rakyat. 

"Kedua, itu kami berharap mendapat penjelasan lebih rinci lagi ke depan. Supaya ini menjadi terang benderang," pungkas pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu. 

BACA JUGA: Kapolri Bentuk Tim Khusus Usut Insiden Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo 

Sebelumnya, Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkap detik-detik penembakan yang dilakukan Bharada E terhadap Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat di kediaman Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7).

Dia menyebut penembakan berawal dari tindakan tercela Brigadir J yang memasuki kamar pribadi Irjen Ferdy Sambo selaku Kadiv Propam Polri.

"Ketika itu, istri Irjen Ferdy Sambo sedang istirahat (di kamar)," kata Ramadhan kepada wartawan, Senin (11/7).

Brigadir J kemudian melakukan pelecehan terhadap istri seorang jenderal polisi bintang dua tersebut. 

"Lalu, Brigadir J menodongkan pistol ke kepala istri kadiv propam," kata Ramadhan.

Atas insiden itu, istri Irjen Ferdy Sambo langsung berteriak untuk minta tolong.

"Sontak ketika itu istri kadiv propam berteriak dan meminta tolong. Akibat teriakan tersebut, Brigadir J panik dan keluar dari kamar," kata Ramadhan.

Kemudian, Bharada E yang ada di rumah tersebut langsung mendatangi ke kamar dan bertemu dengan Brigadir J.

Saat itu, Bharada E menanyakan ke Brigadir J terkait apa yang sebenarnya terjadi. Bukannya menjawab, Brigadir J malah menembak Bharada E.

"Akibat tembakan itu, terjadilah saling tembak dan menyebabkan Brigadir J meninggal dunia," kata mantan Kapolres Palu tersebut. (mcr8/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler