Baku Tembak Polisi, Brigadir Yosua Tewas, Bang Reza Indragiri Bahas Biaya

Selasa, 12 Juli 2022 – 12:09 WIB
Reza Indragiri Amriel menanggapi baku tembak polisi yang menyebabkan Brigadir Yosua tewas. Ilustrasi Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menanggapi insiden baku tembak polisi yang terjadi di rumah pribadi Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo, kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7) sekitar pukul 17.00 WIB.

Baku tembak polisi terjadi antara Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat vs Bharada E.

BACA JUGA: 6 Fakta Baku Tembak Polisi, Reaksi Cepat Bharada E saat Istri Irjen Ferdy Sambo Menjerit

Dalam kejadian tersebut, Brigadir Yosua tewas.

Reza menyoroti soal biaya yang harus dikeluarkan Polridalam pengusutan insiden baku tembak tersebut.

BACA JUGA: Bharada E Tembak Mati Brigadir Yosua, Brigjen Ramadhan Bicara Soal Sanksi Berat

Biaya itu antara lain untuk proses investigasi, autopsi jenazah korban, termasuk untuk restitusi atau ganti rugi kepada keluarga korban.

"Coba hitung, berapa rupiah total biayanya? Di Amerika Serikat pernah coba dihitung. Angka yang keluar adalah 1,53 juta dolar per insiden," kata Reza kepada JPNN.com, Senin (11/7).

BACA JUGA: Guru Honorer Gagal PG, K2 & Negeri Minimal 3 Tahun, Semua Diangkat PPPK Tanpa Tes

"Peristiwa dimaksud bukan satu-satunya kejadian polisi membunuh polisi maka hitung saja 1,53 juta dolar dikali sekian kali insiden," sambung Reza.

Pria kelahiran 19 Desember 1974 itu menambahkan, setiap peluru yang diletuskan anggota Polri harus bisa dipertanggungjawabkan.

Apalagi peluru yang diletuskan itu bukan untuk kepentingan masyarakat.

"Guncangnya perasaan aman publik ketika perlengkapan polisi tidak dipakai untuk menjaga publik," ujar penyandang gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne Australia itu.

Sebelumnya, Brigadir Yosua tewas ditembak di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7).

Brigadir J adalah seorang polisi bernama lengkap Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat.

Brigadir Yosua yang merupakan ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, ditembak oleh sesama polisi, Bharada E.

Brigadir Yosua diketahui merupakan anggota yang bertugas di Divisi Propam Polri.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan penembakan terjadi pada pukul 17.00 WIB.

Dia menyebut insiden bermula saat Brigadir Yosua memasuki rumah salah satu pejabat Polri di perumahan dinas Duren Tiga itu.

"Kemudian, ada anggota lain atas nama Bharada E menegur dan saat itu yang bersangkutan (Brigadir Yosua) mengacungkan senjata, kemudian melakukan penembakan," kata Ramadhan di Mabes Polri, Senin (11/7).

Konon, saat Brigadir J menembak, Bharada E langsung menghindar.

"Barada E membalas tembakan terhadap Brigadir J. Akibat penembakan yang dilakukan Bharada E itu mengakibatkan Brigadir J meningal dunia," ujar Ramadhan.

Perwira tinggi Polri itu memastikan saat ini kasus tersebut sedang didalami oleh Propam Polri dan Polres Metro Jakarta Selatan. (cr1/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler