Baku Tembak TNI-Polri vs KKB Selama 5 Jam, 1 Tewas, Hermanus Tertangkap

Selasa, 27 Oktober 2020 – 07:53 WIB
Prajurit TNI. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Terjadi baku tembak antara pasukan TNI-Polri dengan anggota KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) pimpinan Sabinus Waker terjadi di Kampung Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (26/10) sekitar pukul 05.00 hingga 10.00 WIT.

Satu anggota KKB tewas ditembak aparat gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi.

BACA JUGA: KKB Menyerang Kendaraan Militer, 3 Prajurit TNI Terluka

"Pada saat kontak senjata, ada 50 orang bersenjata diduga KKB melakukan perlawanan terhadap tim gabungan TNI-Polri sehingga tim mengambil tindakan tegas dan terukur," terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono di Jakarta, Senin.

Awi menjelaskan satu anggota KKB yang terpaksa diambil tindakan tegas terukur dan akhirnya meninggal dunia bernama Rubinus.

BACA JUGA: KKB Pakai Taktik Licik dan Korbankan Warga Sipil, Sepertinya Pesanan dari Luar Negeri

Sementara satu anggota KKB lainnya Hermanus Tipagau ditangkap.

"Seorang anggota KKB yang meninggal dunia terlibat dalam penembakan tim TGPF beberapa waktu lalu seusai melakukan olah TKP," katanya.

BACA JUGA: Nikita Mirzani Beber Alasan Menjadikan Ariel NOAH sebagai Fantasi

Kelompok KKB pimpinan Sabinus Waker memiliki catatan kriminal di wilayah Papua di antaranya mereka pernah menyerang anggota Brimob pada tahun 2015.

Kelompok ini juga dikenal kerap melakukan perampasan harta warga di kawasan Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

Kelompok yang menamakan diri Kemabu ini diduga juga telah merekrut remaja Papua bahkan yang masih di bawah umur.

Karo Penmas Awi menegaskan bahwa satgas gabungan TNI-Polri tidak menyasar anak di bawah umur dalam operasi penangkapan separatis seperti yang dipropagandakan oleh akun-akun media sosial KKB.

"Kelompok ini telah meracuni pikiran remaja Papua, merekrut serta mempersenjatai mereka dengan tujuan sebagai tameng hidup agar mereka mudah melarikan diri," kata Brigjen Awi. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler