jpnn.com - JAKARTA - Bukan hanya warga Aceh yang tersinggung dengan pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang meminta pemerintah Indonesia mengenang jasa-saja mereka saat menjalankan program kemanusiaan pascagempa dan tsunami di Bumi Serambi Mekah itu.
Pernyataan Abbott itu terkait nasib dua warga Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, yang masuk daftar eksekusi terpidana mati.
BACA JUGA: Bincang Hukum: Nasib Anak Saya Bagaimana? Hasil Kawin Siri
Jika warga Acech terutama keluarga korban tsunami menggalang pengumpulan batu giok atau batu akik untuk membalas budi bagi Australia, sejumlah warga di Jakarta megumpulkan koin.
Aksi yang diberi nama Coin for Australia, yang dilakukan Koalisi Pro-Indonesia di kawawan Bundaran HI Jakarta, Minggu (22/2), mendapat respon tinggi dari warga ibukota.
BACA JUGA: Calon Kapolri: Meriam Itu Diarahkan ke Mabes Polri
"Jangan mau harga diri kita ditawar oleh Tony Abbott," tutur koordinator aksi Andi Sinulingga di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu (22/2).
Koin-koin yang terkumpul nantinya digunakan untuk membayar atas komentar Abbott yang menyinggung bangsa Indonesia. Ungkapan bantuan Australia terkait tragedi tsunami Aceh dinilai sangat melukai perasaan Indonesia.
BACA JUGA: Ini Reaksi Badrodin Ditanya Jatah untuk Komjen BG
Sementara, Gerakan Pejuang Rumah Korban Tsunami (GPRS) Meulaboh juga melakukan pengumpulan batu giok atau batu akik untuk membalas budi bagi Australia.
Hal ini seperti diungkapkan Koordinator GPRS Meulaboh Edi Candra (43) warga Desa Ujung Baroh, Johan Pahlawan, Aceh Barat.
”Semoga batu mulia ini dapat membayar jasa Autralia yang pernah diberikan membantu tsunami Aceh,” kata Edi, dua hari lalu.
Nantinya, lanjutnya, batu mulia atau batu akik yang berhasil terkumpulkan, akan diberikan kepada Perintah Australia sebagai bentuk membalas jasa terhadap program-program rehabilitasi yang pernah dijalankan pada wilayah pesisir Aceh.
Dia katakan, batu mulia jenis giok sangat eksotis dan harganya mahal, cukup pantas untuk dikirimkan ke Australia sebagai bentuk balas budi.
”Kami korban tsunami tidak terima kalau bantuan kemanusian dahulu dikaitkan dengan gembong narkoba. Makanya kami galang giok untuk membalas budi Australia,” pungkasnya. (wok/indopos/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Badrodin: DPR? Itu Urusan Nanti
Redaktur : Tim Redaksi