Balas Kampanye Menlu AS di Jakarta, Dubes Tiongkok: Laut China Selatan Rumah Kita Bersama

Jumat, 30 Oktober 2020 – 22:11 WIB
Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xiao Qian, saat memberikan pernyataan pers terkait penyebaran virus corona. Foto: ANTARA/Aria Cindyara/am

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Tiongkok membalas komentar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Richard Pompeo yang menolak klaim sepihak Beijing di Laut China Selatan.

Pompeo, dalam jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi, mengatakan klaim Tiongkok "tidak sah" dan "melanggar hukum".

BACA JUGA: Kecam Pidato Menlu AS di Hadapan Warga NU, Tiongkok: Kami Sahabat Tulus Dunia Muslim

Namun, menurut Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian, komentar AS itu tidak tepat karena Laut China Selatan merupakan rumah bersama bagi negara-negara di kawasan.

Pemerintah Tiongkok membalas komentar Pompeo dengan menyebutkan AS merupakan ancaman bagi perdamaian di Laut China Selatan.

BACA JUGA: Menlu AS Datang, Dubes Tiongkok Langsung Umbar Kata-Kata Manis untuk Indonesia

Dubes Xiao menjelaskan Tiongkok telah membangun kerja sama di negara-negara kawasan demi menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.

"(Kami, red) juga berusaha menyelesaikan pertikaian dengan sebaik-baiknya melalui konsultasi dan negosiasi bersahabat," kata Dubes Xiao Qian, lewat pernyataan tertulis yang disiarkan di laman resmi Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Indonesia.

BACA JUGA: Menlu AS Kampanye Anti-Tiongkok di Hadapan Warga NU, Kata-katanya Keras

Sementara itu, terkait menguatnya pengerahan kekuatan militer di Laut China Selatan, Dubes Xiao menyebutkan langkah itu dibutuhkan demi mengimbangi "hegemoni maritim AS".

"Demi kepentingan geopolitiknya, AS juga terus-menerus memprovokasi konflik, memamerkan kekuatan militer, dan menciptakan ketegangan di Laut China Selatan. Ini adalah pendorong terbesar bagi militerisasi Laut China Selatan, dan merupakan faktor paling berbahaya yang menghancurkan perdamaian di Laut China Selatan," kata Dubes Xiao Qian.

Berbeda dengan AS, lanjut Dubes Xiao, Tiongkok tunduk terhadap Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS). Sementara AS justru tidak pernah meratifikasi UNCLOS demi mempertahankan hegemoni kekuatan maritimnya di Laut China Selatan.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Pompeo memuji tindakan keras Jakarta melindungi kedaulatan di perairan dekat Kepulauan Natuna, yang turut diklaim Tiongkok sebagai bagian dari wilayahnya.

Pemerintah AS berharap ada cara-cara baru yang dapat dibuat ke depannya untuk memastikan Laut China Selatan tetap aman, damai, bebas, dan terbuka, kata Pompeo.

Sejauh ini, Indonesia bukan masuk dalam daftar negara-negara yang punya sengketa wilayah perairan dengan Tiongkok di Laut China Selatan.

Dalam pertemuan bersama Pompeo, Retno Marsudi mengatakan Indonesia menginginkan Laut China Selatan tetap stabil dan damai. Pemerintah Indonesia juga berharap semua pihak tunduk terhadap hukum internasional, kata Retno.

Pompeo melawat ke sejumlah negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara pada 25-29 Oktober 2020. Indonesia merupakan tujuan terakhir Pompeo setelah ia melawat ke India, Sri Lanka, dan Maladewa. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler