jpnn.com, SEOUL - Kemarahan Korea Selatan (Korsel) terhadap Korea Utara (Korut) tampak sudah sampai di ubun-ubun.
Seoul tak lagi mau merespons uji coba nuklir Pyongyang dengan sekadar kecaman.
BACA JUGA: Amerika Serikat Serukan Aksi Global Memusuhi Korut
Kemarin (5/7) bersama Amerika Serikat (AS), Korsel menembakkan beberapa misil ke arah negara yang dipimpin Kim Jong-un itu.
Misil jarak pendek tersebut jatuh di laut Jepang.
BACA JUGA: Kim Jong-un Girang Banget Sukses Uji Coba Misil
Militer kedua negara memang sedang berlatih secara gabungan.
Mereka unjuk kemampuan sekaligus mengirim pesan ke Korut bahwa pihaknya mampu menembakkan rudal secara presisi ke negara mereka saat kondisi darurat nanti.
BACA JUGA: Nenek 74 Tahun Ini Presenter Khusus Berita Bom dan Misil di Korut
Yang dimaksud tentu jika Pyongyang sampai benar-benar menyerang Seoul.
"Provokasi Korut membuat kami bereaksi lebih dari sekadar sebuah pernyataan," ujar Presiden Korsel Moon Jae-in.
Korsel dan AS sudah lama bersekutu. Ada 28.500 prajurit AS yang ditempatkan di Korsel.
Secara teknis, Korut dan Korsel masih berada dalam kondisi perang sejak 1953.
Dua negara di Semenanjung Korea itu hanya menandatangani perjanjian damai dan melakukan gencatan senjata demi mengakhiri Perang Korea.
Komandan Pasukan Gabungan AS Jenderal Vincent Brooks menegaskan bahwa satu-satunya yang menjadi pemisah antara gencatan senjata dan perang dengan Korut adalah karena mereka menahan diri.
Namun, jika ada perintah dari pimpinan mereka, tidak tertutup kemungkinan serangan betulan akan dilakukan.
Korut memang telah membuat berang negara-negara lain lantaran terus-menerus menggelar uji coba misil dan nuklir. (Reuters/AFP/BBC/sha/c16/any/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga! Trump Tuding Korsel dan Jepang Melempem
Redaktur & Reporter : Natalia