Balas Kritikan Obama, Donald Trump Singgung soal Flu Babi

Senin, 11 Mei 2020 – 07:17 WIB
Presiden AS Donald Trump berdiri di depan sebuah layar grafik yang menjelaskan proyeksi kematian warga akibat COVID-19, Selasa (31/3) di Gedung Putih, AS. Foto: ANTARA/REUTERS/Tom Brenner/wsj.

jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak terima dengan kritik dari pendahulunya, Barack Obama soal penanganan pandemi penyakit vorus corona 2019 (COVID-19).

Trump yang menganggap pemerintahannya lebih hebat, mengkritik balik cara Obama menangani pandemi swine influenza virus (SIV) atau flu babi pada 2009.

BACA JUGA: Kinerja Donald Trump Berantakan, Barack Obama Geregetan

Trump melalui akunnya di Twitter menyebut pemerintahannya telah melakukan langkah bagus dalam menanggulangi penyebaran virus corona. “Terutama sangat awal melarang orang-orang dari Tiongkok, sumber infeksi, memasuki AS,” ujarnya melalui akun @realDonaldTrump, Minggu (10/5).

Presiden ke-45 AS itu langsung menunjuk pemerintahan Barack Obama dan Joe Biden ketika menangani swine flu yang disebabkan virus jenis H1N1. “Nilai jelek, jajak pendapat buruk, tak punya petunjuk,” sambung Trump dalan twitnya.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat korban jiwa akibat pandemi flu babi di AS pada 2009 mencapai 12.469 orang. Sementara menyitat data Johns Hopkins University, saat ini virus corona di AS telah merenggut 78.799 jiwa.

BACA JUGA: Virus Corona Jangkiti Pejabat Gedung Putih, Jubir Wapres AS Positif COVID-19

Sebelumnya Obama mengkritisi pemerintahan Trump dalam penanganan pandemi virus corona. Obama menyebut penerusnya di kursi kepresidenan itu hanya berpikir soal keuntungan sehingga mengakibatkan AS kacau balau saat pandemi melanda.

“Pandemi akan bertambah buruk bahkan dengan upaya terbaik dari pemerintah. Pandemi ini menjadi bencana yang sangat kacau ketika pola pikir seperti 'apa untungnya bagi saya' digunakan di dalam pemerintah," ujar Obama.(nzherald/ara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler