jpnn.com, DENPASAR - Provinsi Bali saat ini mengalami masalah di dunia pendidikan yang mengganggu proses belajar mengajar SMA/SMK. Penyebabnya adalah kekurangan guru.
Sebelumnya, ratusan guru berstatus PNS di Bali telah telah pensiun. Namun, hingga kini belum ada penggantinya.
BACA JUGA: Pariwisata Bali Pulih, Kedatangan Internasional Tumbuh 5,41%
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Bali Wayan Serinah memperkirakan jumlah kekosongan guru tingkat SMA/SMK mencapai 577 orang. Penyebabnya selain banyak guru pensiun, juga ada penambahan ruang kelas baru pada beberapa sekolah.
“Sekitar 577 guru yang kurang. Selain pensiun juga karena ada penambahan beberapa bidang yang perlu guru,” ujarnya seperti diberitakan Bali Express (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Gunung Agung Meletus Lagi, Warga Malah Asyik Tarik Tambang
Dia menegaskan, perekrutan guru baru perlu secepatnya dilakukan karena sejumlah mata pelajaran tidak bisa diajarkan guru pengganti. Harus ada kualifikasi khusus untuk mengajar pelajaran tertentu.
Sebagai contoh, guru mata pelajaran Bahasa Inggris dan matematika di SMA tentu tak bisa digantikan oleh guru mata pelajaran lainnya. Sedangkan di SMK, guru tata boga dan perhotelan juga tak bisa digantikan oleh guru lain yang tak berkualifikasi. “Mata pelajaran seperti itu kan tidak bisa digantikan,” imbuhnya.
BACA JUGA: Kasihan, Kawanan Kera di Gunung Agung Sudah Kelaparan
Serinah pun mengharapkan segera ada perekrutan guru kontrak baru untuk menambal kekosongan guru pensiun. Dengan demikian persoalan kekurangan guru SMA/SMK pun segera teratasi.
“Kalau bisa awal tahun nanti sudah ada perekrutan guru baru, sehingga usai liburan semester mata pelajaran yang kosong bisa terisi,” imbuhnya.
Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta mengatakan, persoalannya bukan hanya kekurangan guru SMA/SMK< tapi juga kepala sekolah. Bahkan, sejumlah sekolah dipimpin pelaksana tugas (Plt) hingga waktu bertahun-tahun.
Parta mempertanyakan proses pengisian jabatan kepala sekolah yang membutuhkan waktu panjang. Menurut Parta, jika penggantinya sudah ada maka seharusnya bisa segera dilantik sebagai kepala sekolah definitif.
Data yang didapat Komisi IV DPRD Bali menunjukkan guru PNS yang pensiun mencapai 300 lebih. Perekrutan guru kontrak pun diperlukan karena formasi PNS tidak ada lagi dalam waktu dekat.
“Kami minta akhir tahun ini jabatan kepala sekolah yang kosong harus segera diisi. Jangan sampai menunggu waktu lama,” kata Parta.(bx/art/gus /yes/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Viral Vlog Jokowi dan Turis Efektif Pikat Wisman Mau ke Bali
Redaktur : Tim Redaksi